Oppo dan Vivo Pertumbuhannya 'Meledak' Ini Respon Huawei

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 04 November 2016 | 09:04 WIB
Oppo dan Vivo Pertumbuhannya 'Meledak' Ini Respon Huawei
Logo Huawei. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertumbuhan smartphone di dunia semakin menggeliat. Hampir semua produsen besar berebut posisi dan saling menggeser. Bahkan, jarak antara produsen satu dan lainnya pun tidak selisih jauh sehingga masing-masing dari mereka menyiapkan strategi tertentu untuk tetap di posisinya atau justru menggeser rivalnya.

Seperti yang terjadi pada dua 'pemain' Cina Oppo dan Vivo dengan lonjakan pertumbuhan mencapai tiga digit (yoy). Oppo sekarang berada di posisi keempat dengan 121,6% dan Vivo 102,5% di posisi kelima (berdasarkan data IDC).

Meskipun lonjakan pertumbuhannya signifikan, tampaknya, hal ini diakui pihak Huawei Indonesia merupakan hal yang wajar dalam dinamika bisnis khususnya telekomunikasi. Huawei kini berada di posisi ketiga di dunia setelah Samsung dan Apple. Tercatatkan jumlah pengiriman pada kuartal ketiga 2016 jumlah volume pengiriman mencapai 33,6 juta unit dan market share 9,3%. Dengan pertumbuhan dibandingkan tahun lalu sebesar 23%.

 Jika dilihat dari pertumbuhan yang ada, maka bukan tidka mungkin kedua pemain 'baru' Cina itu menyalip Huawei.

Baca Juga: Huawei Optimistis Masuk Tiga Besar di 2017

"Saya rasa semua mengarah ke market leader. Saya rasa pergerakan industri ini akan semakin menarik dan sebenarnya yang tergerus justru market leader. Handphone-handphone lain sangat berinovasi, sehingga siapa yang memiliki kekuatan dia yang akan menang," ujar Direktur Penjualan Huawei Device Indonesia, Lo Khing Seng saat media gathering di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, di satu sisi Huawei bukan 'sprint' meski di dunia sudah nomor 3. Huawei seperti lari marathon yang selalu tetap tumbuh stabil.

"Kita akan lakukan perbaikan fondamental, diperbaiki da terus memberikan good benefit bagi our partner," katanya.

Khing Seng juga berpendapat bahwa Huawei masih merupakan wajah baru di Indonesia dan belum menjadi market leader.

"Kita masih new face, we are new option. Kita bukan market leader dan di Indonesia belum dominan, jadi masih perbaiki fondamental terus," terang dia.

Baca Juga: Sasar Kelas Entry Level, Huawei Andalkan Y3 II dan Y6 III

Meskipun begitu, dari catatan Huawei sendiri, dibandingkan tahun lalu, perusahaan mengalami pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat dari sisi smartphone. Sayang, Huawei masih menutup angka pastinya. Tapi target diakhir tahun ini perusahaan berharap bisa mencatat pertumbuhan double dibandingkan sebelumnya.

"Soal angka sensitif ya tapi double dari pertumbuhan sebelumnya lah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI