Makam Yesus Dibuka, Peneliti Temukan Batu Pembaringan Jenazahnya

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 28 Oktober 2016 | 08:00 WIB
Makam Yesus Dibuka, Peneliti Temukan Batu Pembaringan Jenazahnya
Seorang lelaki berdoa di Gereja Makam Kudus, Yerusalem. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti arkeologi baru-baru ini mengungkap sebuah batu makam tokoh sentral agama Kristen, Yesus Kristus. Batu makam tersebut diyakini sebagai batu yang digunakan untuk membaringkan jenazah Yesus usai diturunkan dari kayu salib.

Sejatinya, batu makam tersebut sudah ada di lokasi yang kini menjadi di Gereja Makam Kudus, yang terletak di Kota Tua Yerusalem. Namun,  dalam sebuah proyek restorasi di tahun 1555, bagian tersebut  dilapisi dengan batu marmer, sehingga para peneliti modern baru melihat bagian asli batu tersebut saat ini.

Ketika lapisan marmer dibuka, para peneliti terkejut dengan keberadaan material isian di bawahnya, demikian disampaikan Fredrik Hiebert, arkeolog dari National Geographic Society kepada National Geographic, seperti dikutip USA Today.

"Ini akan menjadi analisis ilmiah yang panjang, namun kami akhirnya bisa melihat permukaan asli batunya, di mana, menurut tradisi, menjadi tempat di mana jenazah Kristus dibaringkan," kata Hiebert.

National Geographic memfilmkan proses restorasi tersebut dalam serial bertajuk "Explorer", yang akan ditayangkan pada bulan November mendatang.

Menurut Alkitab, kitab suci Kristiani, jenazah Yesus Kristus dibaringkan di atas makam batu setelah diturunkan dari atas kayu salib.

Penganut Kristen mempercayai bahwa Yesus bangkit kembali usai kematiannya. Sejumlah perempuan yang datang untuk memberikan wewangian pada jenazahnya tiga hari setelah kematiannya, menemukan kubur yang kosong.

Gereja Makam Kudus didirikan oleh Kaisar Roma, Konstantin pada tahun 325 Masehi. Oleh orang Kristen, gereja ini dianggap sebagai lokasi di mana Yesus dikuburkan.

Pada bulan Juni lalu, sekelompok pakar memulai renovasi pada bangunan gereja dan "Edicule", atau ruangan kuno tempat di mana makam Yesus berada.

Peneliti dari National Technical University of Athens, Antonia Maropoulou, mengatakan bahwa penemuan batu pembaringan jenazah Yesus ini akan membantu para peneliti menemukan jawaban soal bentuk mula-mula dari makam. (USA Today)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI