Suara.com - Samsung akhirnya memutuskan untuk menyuntik mati Galaxy Note 7. Diluncurkan pada awal Agustus, Samsung akhirnya menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 setelah sempat ditarik kembali pada awal September lalu.
"Kami akhirnya memutuskan untuk mengakhiri produksi dan penjualan Galaxy Note 7 dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan konsumen kami," kata Samsung melalui pernyataan resmi, seperti diwartakan Reuters, Selasa (12/10/2016) malam.
Dengan keputusan itu, Galaxy Note 7 kini masuk dalam daftar ponsel pintar dengan umur paling pendek dalam sejarah dan dikenang sebagai salah satu kegagalan besar dalam yang pernah dialami oleh sebuah perusahaan teknologi.
Kecacatan pada baterainya yang mudah terbakar tak cuma terdapat pada produksi perdana yang telah terjual jutaan unit, tapi terus berlanjut di unit Galaxy Note 7 pengganti.
Galaxy Note 7 dirilis pada akhir Agustus sebagai suksesor Galaxy Note 5 yang sukses terjual 15 juta unit di seluruh dunia dalam kurun 12 bulan. Tak hanya itu, produk ini sebenarnya juga menjadi tumpuan Samsung untuk menghadapi iPhone 7.
Akan tetapi, penjualan Galaxy Note 7 dihentikan pada awal September karena laporan-laporan mengenai baterai yang terlampau panas dan mudah terbakar. Sejak itu, Samsung bergerak menarik dan menukar 2,5 juta unit Galaxy Note 7 yang telah terjual di seluruh dunia dengan unit baru.
Meski begitu, laporan-laporan mengenai Galaxy Note 7 yang terbakar atau mengeluarkan asap tetap muncul. Dalam dua pekan belakangan ini saja, setidaknya ada empat insiden di Amerika Serikat mengenai hal tersebut.
Sebelum suntik mati dilakukan, sejak awal pekan ini, Samsung telah berturut-turut menyatakan penghentian produksi, penjualan, maupun penukaran Galaxy Note 7 untuk sementara; mengumumkan proses investigasi; hingga meminta konsumen mematikan Galaxy Note 7 mereka, tak peduli itu adalah unit lama atau pun baru.
"Ini pertama kalinya saya melihat penarikan sebuah produk yang benar-benar berakhir buruk seperti ini," tandas Analis Finansial Richard Windsor.
"Efek dari hal ini kepada merek Samsung ada di teritori yang tak bisa terbayangkan terjadi," lanjutnya.
Cerita menyedihkan Galaxy Note 7 merupakan pukulan telak terhadap finansial Samsung. Sepanjang Selasa kemarin, para investor di bursa saham menarik dana hingga 20 miliar dollar AS (Rp261,15 triliun), dengan penurunan harga saham 8 persen. Itu adalah penurunan harga saham terburuk Samsung dalam satu hari sejak 2008.
Para analis memperkirakan pula bahwa suntik mati Galaxy Note 7 bakal membuat Samsung rugi setidaknya 17 miliar dollar AS (Rp221,97 triliun). Selain itu, kegagalan Galaxy Note 7 juga dinilai akan mencederai kepercayaan konsumen terhadap keamanan dan kualitas produk-produk Samsung berikutnya.