Samsung: Stop Jual Galaxy Note 7!

Selasa, 11 Oktober 2016 | 11:33 WIB
Samsung: Stop Jual Galaxy Note 7!
Sebuah Samsung Galaxy Note 7 di Seoul, Korea Selatan terbakar dan menyebabkan tangan penggunanya mengalami luka bakar pada September lalu (AFP/ Kepolisian Gwangju Bukbu).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Samsung, pada Selasa (11/10/2016), meminta semua rekanan distribusinya di dunia untuk tak lagi menjual telepon seluler pintar Galaxy Note 7. Permintaan setelah muncul sejumlah laporan tentang terbakarnya unit-unit pengganti dari ponsel yang sempat direcall pada awal September lalu itu.

"Kami sedang bekerja sama dengan badan-badan yang relevan untuk menyelidiki laporan-laporan terbaru yang melibatkan Galaxy Note 7," bunyi pernyataan Samsung dalam website resminya.

"Karena keamanan pelanggan adalah prioritas utama kami, maka Samsung akan meminta semua rekanan peritel di dunia untuk  tak lagi menjual atau menukar Galaxy Note 7 selama penyelidikan berlangsung," bunyi pernyataan itu lebih lanjut.

Sebelumnya Samsung juga telah meminta agar para pemilik Galaxy Note 7 untuk tak menggunakan lagi gadget tersebut.

Sementara rekanan Samsung di Amerika Serikat sejak akhir pekan lalu sudah memutuskan untuk tak lagi menjual dan menerima penukaran Galaxy Note 7. Keputusan itu diambil setelah muncul setidaknya empat laporan terbakarnya Galaxy Note 7 di AS selama sepekan kemarin.

Galaxy Note 7 sendiri sudah bermasalah tak lama setelah diluncurkan pada Agustus lalu. Samsung sudah menarik kembali sekitar 2,5 juta Galaxy Note 7 di seluruh dunia pada awal September. Alasannya karena baterai pada gadget tersebut diduga mengalami cacat sehingga mudah terbakar.

Semua pelanggan diminta untuk memulangkan ponsel pintar itu ke gerai-gerai Samsung dan mereka akan mendapatkan Galaxy Note 7 baru sebagai pengganti, yang diklaim sudah aman.

Tetapi setelah gadget pengganti mulai didistribusikan pada akhir September, laporan-laporan baru tentang kembali terbakarnya Galaxy Note 7, mulai muncul. Bahkan pada pekan lalu seorang pengguna melaporkan bahwa Galaxy Note 7 miliknya terbakar di dalam pesawat.

Kepala lembaga perlindungan konsumen AS (CPSC), Elliot F. Kaye menganggap langkah Samsung tersebut memang sudah semestinya dilakukan.

"Tidak seharusnya konsumen khawatir, bahwa ponsel pintar yang digunakan justru bisa membahayakan mereka, keluarga, dan properti mereka," kata Kaye seperti dikutip CNNMoney.

Bagai efek bola salju, skandal Galaxy Note 7 tersebut membuat harga saham Samsung di Seoul turun 5 persen pada Selasa pagi ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI