Suara.com - Banyak anak bangsa yang telah mengukir prestasi di tingkat internasional sehingga bisa mengharumkan nama Indonesia. Nah, salah satu generasi muda yang berprestasi itu adalah Farras Hibban Faddila.
Ya, siswa kelas 2 SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, ini memiliki catatan prestasi luar biasa mengagumkan di bidang Matematika. Bagaimana tidak, di usianya yang baru menginjak 15 tahun, Farras menjadi langganan olimpiade matematika baik di kancah nasional hingga Internasional.
Padahal, matematika merupakan salah satu ilmu yang dinilai sulit oleh kebanyakan orang. Namun, anggapan itu tak membuat Farras takut dengan matematika. Ia justru menunjukkan dengan caranya bahwa matematika tidak sesulit yang dibayangkan kebanyakan orang.
Kepada Suara.com, Farras membagikan beberapa resep menaklukan pelajaran matematika yang kerap dianggap momok bagi para pelajar. Dengan senyum mengembang, remaja berkacamata ini mengatakan bahwa tak ada yang spesial dalam caranya mempelajari matematika.
Bahkan Farras menghindari pola belajar berjam-jam lamanya karena justru dapat membuatnya kelelahan dan tak konsentrasi dalam berpikir. Ia pun mengaku hanya belajar 1-2 jam sehari di waktu malam.
"Saya belajar materi dulu baru latihan soal. Biasanya biar nggak terlalu rumit, saya menganalogikan matematika dengan apa yang saya sukai," ujarnya di sela-sela temu media 'Casio for Education' di Jakarta, belum lama ini.
Kecintaannya terhadap matematika, kata Farras, mulai terlihat sejak di kelas 2 sekolah dasar. Saat itu, ia diminta mewakili sekolah dalam kompetisi matematika tingkat nasional.
Alhasil, Farras berhasil membawa pulang peringkat dua. "Sejak itu, saya melihat matematika seru juga. Hingga akhirnya ikut kompetisi selanjutnya di Olimpiade dan alhamdulillah kembali meraih prestasi yang memuaskan," tambah dia.
Meski demikian, siswa yang tercatat sebagai peraih medali perak pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP 2013, SMA 2014, medali emas OSN 2015, medali perunggu pada Bulgaria International Mathematics, dan medali emas Asia Inter-Cities Teenagers Mathematics Olympiad 2013, ini juga pernah merasa bosan dengan soal-soal matematika yang tak ada habisnya.
Biasanya Farras mengalihkan kebosanannya dengan bermain musik atau olahraga yang menjadi hobinya.
"Kalau sudah keseringan belajar, biasanya bosan juga. Cara mengatasinya dengan refreshing. Setelah fresh baru belajar lagi," ungkap lelaki yang menyukai topik geometri ini.
Kepada teman-teman seusianya yang memiliki ketakutan menghadapi matematika, Farras pun memiliki pesan agar terlebih dahulu berdamai dengan pelajaran yang didominasi oleh angka-angka ini. Jika sudah tak menganggap matematika sebagai beban, maka pikiran pun akan lebih terbuka dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
"Kemudian jangan malas untuk mengerjakan soal. Kalau semakin sering berlatih maka kemampuan logika akan terasah dan memudahkan kita mendapatkan jawabannya," ujar Farras yang berminat menjadi Profesor Matematika ini.