Tiga Pencipta Mesin Terkecil di Dunia Raih Nobel Kimia 2016

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 05 Oktober 2016 | 19:34 WIB
Tiga Pencipta Mesin Terkecil di Dunia Raih Nobel Kimia 2016
Akademi Kerajaan Swedia mengumumkan tiga pemenang Nobel Kimia 2016 di Stockholm, Swedia pada Rabu (5/10). Kiri-kanan: Jean-Pierre Sauvage, Fraser Stoddart, dan Bernard Feringa [Reuters/Henrik Montogmery].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jean-Pierre Sauvage dari Prancis, Fraser Stoddart dari Skotlandia, dan Bernard Feringa dari Belanda, berhasil memenangkan Nobel Kimia 2016, demikian diumumkan Akademi Kerajaan Swedia, Rabu (5/10/2016). Ketiganya dinilai berjasa menciptakan mesin-mesin dalam skala molekuler, mesin terkecil di dunia.

Tiga ilmuwan Eropa ini akan menerima hadiah sebesar 8 juta kronor, sekitar Rp12,1 miliar karena jasa mereka merancang dan memadukan mesin-mesin molekuler. Mesin-mesin superkecil itu bisa digerakkan, dikendalikan, dan diperintahkan untuk melakukan sebuah tugas saat diberi energi.

Mesin-mesin molekuler itu dinilai akan sangat bermanfaat dalam pengembangan material-material baru, sensor termutakhir, dan sistem penyimpanan energi.

Sauvage, yang kini berusia 71 tahun, adalah seorang profesor emeritus pada Universitas Strasbourg dan direktur riset emeritus pada Pusat Riset Sains Nasional Prancis.

Stoddart, kini 74, adalah dosen kimia pada Northewestern University, Evanston, Illinois, Amerika Serikat. Sementara Feringa yang berusia 65 tahun adalah dosen kimia organik pada Universitas Groningen, Belanda.

Sauvage adalah perintis dalam bidang mesin molekuler. Pada 1983 ia membuat terobosan dengan menggabungkan dua molekul berbentuk cincin dan mengubahnya menjadi rantai.

Stoddart meneruskan pada 1991 dengan memasang sebuah cincin molekuler pada sebuah sumbu molekuler. Sementara Feringa menjadi orang pertama di dunia yang menciptakan sebuah motor molekuler pada 199. Ia berhasil menciptakan sebuah baling-baling molekuler yang bisa berputar ke arah yang sama.

Ketiga ilmuwan ini, bersama penerima anugerah Nobel 2016 lainnya, akan menerima penghargaan mereka di Stokcholm dan Oslo pada 10 Desember mendatang. (AP)

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Jaksa Cecar Misteri Hilangnya Celana Robek, Ini Jawaban Jessica

Biadab, Bayi 1 Tahun Dimutilasi Ibu Kandungnya Sendiri

Ini Pengakuan Pengikut Dimas Kanjeng yang Sulit Dinalar

Tak Direstui Keluarga, Ini Alasan Asty Ananta Tetap Nikah di Bali

Inilah Pekerjaan Mario Teguh Sebelum Menjadi Motivator Terkenal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI