Kisruh Mario Teguh-Kiswinar, Ini Kata Peneliti DNA

Selasa, 04 Oktober 2016 | 08:13 WIB
Kisruh Mario Teguh-Kiswinar, Ini Kata Peneliti DNA
Motivator Mario Teguh.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perseteruan Mario Teguh dan Ario Kiswinar Teguh, lelaki yang mengaku anak biologis Mario, belum menemukan titik terang. Bahkan kedua belah pihak kini saling menuntut dan membawa biduk perkara hingga ke meja hijau.

Padahal, untuk memastikan ada tidaknya hubungan darah antara dua orang tidaklah sulit. Peneliti senior DNA Forensik dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Dr Herawati Sudoyo, MD, PhD mengatakan, jika kedua belah pihak, yakni Mario dan Kiswinar mau melakukan tes DNA (Deoxyribonucleic Acid), perkara keduanya tak perlu meruncing seperti ini.

"Kalau ingin memastikan apa benar ada hubungan darah antara anak dan orangtua, gampang saja. Tinggal periksa DNA Mario, Kiswinar, dan Ibu Kiswinar. Cuma memang dibutuhkan surat persetujuan dari ketiganya untuk mau diperiksa," ujar Prof Herawati yang juga menjabat sebagai Deputi Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, saat dihubungi Suara.com, Senin (3/10/2016).

DNA itu sendiri, tambah dia, merupakan sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika pada setiap organisme. Setiap orang memiliki DNA yang berasal dari kedua orangtua kandung, sehingga pengujian DNA menjadi salah satu cara untuk mengidentifikasi status biologis seseorang.

"DNA seseorang berasal dari kedua orangtuanya. Separuh dari ayah, separuh dari ibu. Jadi seandainya kita  ingin memastikan siapa orangtua kita, maka yang harus diperiksa DNA kita, terduga Ayah dan terduga Ibu," imbuh Prof Herawati.

Ia menambahkan, spesimen yang diperlukan biasanya adalah darah orang yang ingin diperiksa. Darah menurutnya merupakan spesimen paling akurat untuk menganalisis DNA, meski DNA juga bisa diambil dari anggota tubuh lainnya seperti rambut, air liur, mukosa pipi, dan lainnya.

"DNA sumbernya bisa dari mana saja tapi yang paling bagus hasilnya dari darah. Kalau dari rambut dan sumber lainnya bisa, tapi kan subjeknya masih hidup, jadi pakai darah saja," lanjut Prof Herawati.

Meski demikian tes DNA memang tak bisa dilakukan di sembarang laboratorium. Di Jakarta misalnya, Prof Herawati mengatakan bahwa tes DNA hanya bisa dilakulan di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Kedokteran Kepolisian, dan Mabes Polri.

Hasil pemeriksaan sendiri bisa diketahui dalam waktu yang singkat yakni satu hari, jika kasus tergolong menjadi perhatian publik.

"Prosesnya hanya satu hari sebenarnya, tapi biasanya laboratorium tidak mau memberikan satu hari, kecuali untuk kasus yang menjadi perhatian publik. Karena satu kasus nggak bisa dikerjakan beramai-ramai," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI