Suara.com - Lewat kata-kata pedasnya, Cina 'menyerang' Samsung soal penanganan Galaxy Note 7 di negara tersebut. pabrikan asal negeri K-Pop itu disebut melakukan diskriminasi dan pembiaran terhadap pasar Cina dalam proses penarikan Galaxy Note 7 secara global.
Kritik keras tersebut, tulis Reuters, Sabtu (1/10/2016), dikeluarkan kantor berita milik pemerintah 'Negeri Tirai Bambu', CCTV. Lewat media kepunyaan negara, Cina menuduh Samsung sangat arogan dan diskriminatif.
Pasalnya, di negara lain seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Australia, produsen smartphone terlaris dunia itu melakukan penarikan dan penggantian seluruh unit Galaxy Note 7 atau kompensasi uang. Sementara, di Cina, penarikan hanya dilakukan pada sebagian kecil unit yang dijual prapeluncuran.
Hal ini karena, menurut Samsung, penyuplai baterai untuk Galaxy Note 7 di Cina berbeda dengan penyuplai global.
"Kebijakan Samsung yang diskriminatif menyebabkan ketidakpuasan konsumen di Cina," klaim CCTV dalam pernyataan mereka.
Sebagai informasi, Galaxy Note 7 diluncurkan pada akhir Agustus dan penjualannya dihentikan pada 2 September karena baterai yang gampang panas dan berpotensi terbakar. Dalam kurun waktu tersebut, ada 2,5 juta unit Galaxy Note 7 yang dijual di seluruh dunia dan Samsung memutuskan untuk menarik semua unit di setiap pasar, kecuali Cina.
Tercatat, hanya 1.858 unit Galaxy Note 7 yang ditarik di negara komunis ini. Beberapa laporan terbakarnya Galaxy Note 7 telah terjadi di Cina. Samsung, dalam permintaan maafnya, mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena 'pemanasan eksternal'.