Suara.com - Produsen telepon seluler pintar Blackberry, pada Rabu (28/9/2016), mengumumkan menjadikan Indonesia sebagai pusat perakitan ponselnya. Kini perusahaan yang bermarkas di Waterloo, Ontario, Kanada itu hanya akan fokus pada pengembangan peranti lunak dan layanan komputasi.
Ponsel-ponsel pintar Blackberry akan diproduksi oleh PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, yang memiliki fasilitas produksi di Cikarang, Jawa Barat.
Blackberry, yang sekitar 10 tahun lalu termasuk dalam salah satu produsen ponsel terbesar dunia, kini menguasai kurang dari satu persen pasar smartphone global, karena tak mampu bersaing dengan Apple dan Samsung.
Alhasil kini Blackberry mengalihkan fokus pada pengembangan peranti lunak, termasuk sistem keamanan komputas, dan memutuskan untuk stop memproduksi ponsel pintar.
"Kami mencapai titik perubahan dalam strategi. Dasar finansial kami kuat dan kini bertumpu pada peranti lunak," kata CEO Blackberry, John Chen, mengacu pada peningkatan pendapatan dari sektor peranti lunak pada tahun fiskal lalu.
"Perusahaan berencana menghentikan semua pengembangan peranti keras dan menyerahkan fungsi itu pada mitra alih daya," imbuh Chen.
Blackberry sejak tahun lalu mulai meninggalkan sistem operasinya sendiri dan beralih menggunakan sistem Android dari Google. Selaini itu pada awal tahun ini, Blackberry juga memutuskan untuk berhenti memproduksi ponsel bertombol fisik yang sebelumnya menjadi andalan.
Blackberry Menyerah, Serahkan Produksi Ponsel pada Indonesia
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 29 September 2016 | 08:06 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kisah BlacBerry, Raksasa Handphone yang Sempat Berjaya Sebelum Bangkrut
01 Agustus 2024 | 10:36 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 20:00 WIB
Tekno | 19:15 WIB
Tekno | 18:54 WIB
Tekno | 17:54 WIB
Tekno | 16:51 WIB