Suara.com - Pendiri dan bos perusahaan antariksa SpaceX, Elon Musk, mengungkapkan ambisinya untuk mendirikan koloni di Mars dengan mengirim 100 manusia ke planet merah itu pada 2024 atau bahkan pada 2022.
Berbicara di Konggres Astronautikal Internasional di Guadalaraja, Meksiko, Selasa (27/9/2016), Musk mengatakan bahwa perusahaannya sedang mengembangkan sebuah roket raksasa yang bisa mengangkut 100 orang ke Mars.
Ia yakin bahwa misi berawak pertama ke Mars bisa diluncurkan pada 2024 dan tiba di planet tetangga Bumi itu pada 2025. SpaceX sendiri berencana mengirim kapsul kargo antariksa bernama Dragon ke Mars pada 2018.
"Menurut saya, perjalanan pertama ke Mars akan sangat berbahaya. Risiko kematian sangat tinggi," kata Musk, yang mengatakan para kandidat yang hendak ke Mars harus siap mati dalam misi itu.
Ia menekankan bahwa manusia saat ini dihadapkan pada dua pilihan fundamental. Pertama adalah tetap tinggal di Bumi dan bersiap menghadapi kepunahan.
"Alternatifnya lainnya adalah menjadi peradaban penjelajah antariksa dan menjadi spesies multiplanet," ujar Musk yang juga pendiri perusahaan mobil listrik Tesla itu.
Untuk merealisasikan ambisi itu, jelas Musk, para penjelajah pertama kelak akan mulai membangun pemukiman hingga sebuah kota untuk manusia di Mars.
Roket ulang-alik
Perjalanan antarplanet itu sendiri akan diwujudkan SpaceX dengan membangun sistem tranportasi dan peluncuran antariksa multi-tahap. Yang menjadi kunci dalam sistem ini adalah roket ulang-alik yang bisa digunakan berulangkali, alih-alih teknologi roket sekali pakai yang banyak digunakan saat ini.
SpaceX sendiri memiliki Falcon 9, roket ulang-alik yang telah sukses diuji coba. Hanya saja yang dikembangkan untuk perjalanan ke Mars akan berukuran lebih besar. Total panjang roket ulang-alik dan modul antarplanet yang terpasang pada ujungnya akan setara dengan dua pesawat Boeing 747.
Pesawat pertama yang berangkat ke Mars akan dinamai Heart of Gold, meminjam nama pesawat antariksa dalam kisah fiksi ilmiah "The Hitchhiker's Guide to the Galaxy" karya Douglas Adam.
Selain itu, SpaceX akan menempatkan sebuah modul di orbit Bumi yang bertugas untuk mengisi bahan bakar roket-roket yang dikirim bolak-balik ke Mars atau ke tempat lain di antariksa.
Untuk membiayai proyek ambisius ini, Musk akan mengandalkan kemitraan antara pihak swasta dan pemerintah. Tetapi dia belum memberitahukan akan bekerja sama dengan pemerintah negara mana.
Adapun untuk misi pertama, SpaceX akan menjual tiket bagi para penjelajah Mars dengan harga 100.000 dolar AS atau sekitar Rp1,29 miliar (1 dolar pada Rp12.396). [AFP/The Guardian]
SpaceX Luncurkan Armada Antariksa pada 2024, Bangun Kota di Mars
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 29 September 2016 | 07:49 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Detik-Detik Bruno Mars Ngomong Pakai Bahasa Korea, Raih Penghargaan Bareng Rose BLACKPINK di MAMA Awards 2024
23 November 2024 | 12:50 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 18:34 WIB
Tekno | 18:15 WIB
Tekno | 16:00 WIB
Tekno | 15:22 WIB
Tekno | 15:00 WIB