Suara.com - Samsung kini tengah diterpa badai kurang sedap, mulai insiden ledakan, overheating, isu baterai yang terkuras. Namun, pabrikan mengklaim jika pelanggannya masih memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Galaxy Note 7.
Hal ini ditandai dengan sekitar 90 persen pengguna Note 7 yang terkena recall global, tidak menghendaki penggantian dengan model lain, baik yang dibuat oleh Samsung atau dari pesaing. Untuk menguatkan pernyatannya itu, pabrikan asal Korea Selatan itu merilis statistik dari kemajuan proses recall dan program penggantian.
Lebih dari 60 persen ponsel Note 7 dijual di AS dan Korea Selatan telah ditukar. Pekan lalu, Samsung Electronics America mengumumkan lebih dari 50 persen dari total 1 juta Note 7 rusak yang dijual di AS, telah ditukar mengikuti ketersediaan perangkat baru ang telah disiapkan. Di Singapura, jumlah pertukaran Note 7 bahkan lebih tinggi dari 80 persen.
DJ Koh, Presiden Mobile Communications Business di Samsung Electronics, menyebut program penggantian global "mendorong" dan mengatakan fokus perusahaan adalah untuk "memastikan bahwa semua perangkat yang terkena diganti secepat dan seefisien mungkin."
"Kami menghargai loyalitas pelanggan untuk perangkat Galaxy Note7. Inilah sebabnya mengapa kita ingin mereka mengambil keuntungan dari program penggantian lokal sehingga mereka bisa terus merasa percaya diri dan bersemangat setiap kali mereka meraih perangkat Galaxy Note7 mereka," papar Koh.
Penggantian cepat adalah menjanjikan dan keselamatan menjadi prioritas Samsung. Tingkat loyalitas pelanggan mencapai 90 persen meski Note 7 telah membakar mobil dan membakar tangnan bocah 6 tahun. Belum lagi larangan penerbangan oleh Federal Aviation Administration. (Mashable)