Suara.com - Sebuah telepon seluler Samsung Galaxy Note 7, yang baru saja dibeli pekan ini di Cina, terbakar saat baterainya sedang diisi ulang, demikian diwartakan CNN Money, Selasa (27/9/2016).
Hui Renjie, pemuda 25 tahun yang bekerja di bidang teknologi, mengatakan dia membeli Galaxy Note 7 pada Minggu (25/9/2016) di toko online JD.com. Ponsel itu tiba pada hari yang sama.
Ia lalu mengisi ulang baterai ponsel anyar itu pada malam harinya. Ketika ia bangun tidur keesokan hari, ia melihat Galaxy Note 7 yang masih terhubung dengan charger, mengeluarkan asal hitam dan kemudian terbakar.
Adapun Samsung, ketika hubungi, mengatakan bahwa akan menyelidiki insiden tersebut.
"Kami sedang menghubungi pelanggan tersebut dan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap perangkat yang dimaksud, segera setelah kami menerimanya," kata Samsung dalam pernyataan resminya.
Samsung memang sedang dilanda skandal akibat Galaxy Note 7. Sebanyak 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di beberapa negara di dunia ditarik kembali karena diduga ada cacat pada baterainya.
Tetapi Cina tak termasuk dalam negara yang perangkatnya ditarik kembali. Menurut Samsung baterai yang digunakan pada perangkat yang dijual di Cina berasal dari pemasok berbeda.
Akan tetapi di Cina sendiri sudah ada setidaknya empat peristiwa terbakarnya Galaxy Note 7 sejak masalah ini mengemuka di dunia. Samsung sudah membantah dua laporan. Pada satu kasus, Samsung melakukan penyelidikan yang hasilnya menunjukkan bahwa api bukan berasal dari baterai tetapi dari sumber lain di luar ponsel.
Galaxy Note 7 di Cina Terbakar, Samsung Janji Buka Penyelidikan
Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 28 September 2016 | 08:09 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Samsung Galaxy S24 Series Diskon Gede-gedean di Erafone, Khusus Nasabah BRI
22 Desember 2024 | 18:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI