Suara.com - Facebook dituding mendukung penjajahan Israel atas Palestina setelah media sosial bikinan Mark Zuckerberg itu menutup beberapa akun pribadi milik para wartawan dan aktivis Palestina.
"Israel tidak ingin kisah warga Palestina, tentang pelanggaran-pelanggaran yang mereka alami di wilayah pendudukan, diketahui oleh khalayak di seluruh dunia," kata Musa Rimawi, direktur Pusat Kemerdekaan dan Pengembangan Media Palestina (MADA), seperti dikutip Al Jazeera.
Tudingan itu dilayangkan karena Facebook sejak Jumat (23/9/2016) menutup beberapa akun yang dinilai melanggar syarat dan ketentuan pengguna media sosial asal Amerika Serikat tersebut.
Laman Facebook milik empat editor Shehab News Agency, yang memiliki lebih dari 6,3 juta "Like" dan akun milik tiga eksekutif media Quds News Network, yang punya 5,1 juta Like, dilaporkan tak bisa diakses. Media-media ini sehari-hari meliput peristiwa di area Palestina yang diduduki Israel.
Menurut Rimah Mubarak, direktur Shehab yang berpusat di Jalur Gaza, mengatakan sensor semacam itu oleh Facebook sudah yang keempat kalinya selama 2016.
"Pernah sekali ditutup dan diaktifkan kembali setelah sepekan. Dua kesempatan lagi, laman-laman itu ditutup permanen sehingga kami harus membuat laman baru," kata Mubarak.
"Kami menghubungi Facebook, tetapi tak pernah dibalas. Kejadian seperti ini menimpa banyak laman dan media berita di Gaza," imbuh dia.
Facebook kemudian mengakui kesalahannya dan mengaktifkan kembali semua laman yang dimatikan, kecuali satu akun milik seorang editor Shehab.
"Kami ingin semua orang merasa aman saat menggunakan Facebook dan karena itu kami membuat seperangkat aturan, yang isinya menegaskan bahwa kami tak menyediakan tempat untuk teroris atau konten yang mempromosikan terorisme di dalam Facebook," kata juru bicara Facebook kepada Al Jazeera.
Facebook dan Pemerintah Israel sendiri punya hubungan dekat. Pada awal bulan ini sebuah delegasi Facebook bertemu dengan Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked dan Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan. Pertemuan itu membahas kerja sama untuk melawan ujaran kebencian dan ajakan untuk melakukan kekerasan yang disebar di Facebook.
Media-media Israel melaporkan bahwa Facebook dan Tel Aviv akan membentuk sebuah "tim bersama" untuk melawan ujaran kebencian, ajakan aksi kekerasan, dan terorisme di dalam media sosial tersebut.
Baik Facebook maupun pemerintah Israel tak merinci lebih jauh tentang kolaborasi tersebut.
Facebook Dituding Dukung Penjajahan Israel atas Palestina
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 27 September 2016 | 08:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Israel Boikot Dewan HAM PBB, Tuduh Lembaga Tersebut Bersikap Anti-Yahudi
06 Februari 2025 | 06:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 23:01 WIB
Tekno | 23:00 WIB
Tekno | 21:09 WIB
Tekno | 20:27 WIB
Tekno | 19:53 WIB