Beda Ponsel Replika, BM dan Refurbished

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 22 September 2016 | 20:50 WIB
Beda Ponsel Replika, BM dan Refurbished
Ilustrasi telepon seluler pintar bekas (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam dunia gadget, ada perangkat yang dijual secara resmi, ada pula yang tidak resmi. Ada yang dijual dengan status baru, ada pula berstatus refurbished. Lebih parahnya lagi, ada pula yang berstatus replika atau bisa dikatakan tiruan atau palsu. Berikut perbedaannya:

Replika atau Palsu
Beberapa merk smartphone yang sering dipalsukan adalah Apple iPhone dan Samsung. Namun ada pula merk lain seperti Xiaomi yang ikut dipalsukan.
Produk replika ini jelas palsu. Bentuknya memang dibuat sedemikian rupa sehingga sangat mirip dan sulit dibedakan.

Biasanya ponsel replika ditawarkan jauh lebih murah dari harga aslinya. Begitu pun dengan fitur dan performanya, biasanya tak sebaik aslinya. Kamu bisa mengecek keaslian sebuah ponsel dengan cara yang cukup mudah.

Black Market (BM)
Selain replika, ada pula istilah ponsel BM atau black market. Ponsel BM sejatinya adalah produk asli namun dipasarkan dengan harga lebih murah dari yang seharusnya. Mengapa bisa lebih murah? Karena jalur distribusinya atau pengirimannya yang tidak resmi alias ilegal, sehingga tak dikenai pajak.

Karena tak dipajak, harga jualnya bisa jauh lebih murah dari harga pasaran. Namun perlu diperhatikan, perbandingan harga ponsel BM dan resmi tidak lebih dari 50%, tepatnya sekitar 20% hingga 30% saja. Jika sampai lebih di atas 50%, kamu berhak curiga.

HP Refurbished
Ada lagi istilah ponsel refurbished. Ini biasanya ponsel asli yang statusnya adalah rekondisi. Rekondisi di sini maksudnya pernah dipakai sebelumnya, lalu mengalami kerusakan saat masih dalam masa garansi resmi. Oleh si pengguna, ponsel tersebut lalu dibawa ke service center resminya dan sayangnya tidak bisa diperbaiki (biasanya karena kerusakan terlalu fatal dan harus ganti mesin).

Pada akhirnya, si pengguna mendapatkan ponsel pengganti baru dan ponsel lama yang rusak tadi diperbaiki kerusakannya dan oleh service center resmi.
Nah, ponsel yang sudah diperbaiki tadi dipoles lagi sehingga benar-benar terlihat seperti HP baru.

Pada akhirnya, ponsel tersebut kembali dijual sebagai barang bekas yang terasa seperti baru. Inilah yang disebut sebagai produk refurbished dan biasa dijual dengan selisih harga hingga 50% lebih murah dari harga normal.

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI