Putra Konglomerat Cina Hadiahi Anjingnya Delapan iPhone 7

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 20 September 2016 | 17:22 WIB
Putra Konglomerat Cina Hadiahi Anjingnya Delapan iPhone 7
Coco dan delapan unit iPhone 7 barunya (Weibo/王可可是个碧池).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan warga Cina pada pekan lalu rela antre berjam-jam di luar gerai-gerai resmi Apple untuk membeli iPhone 7, sementara banyak pula yang berusaha menyelundupkan telepon seluler pintar anyar itu dari Hong Kong.

Tetapi ada satu pengguna iPhone yang tampaknya tak perlu pusing soal gadget terbaru itu. Dia adalah Coco, seekor anjing Alaskan Malamute.

Ya, Coco mungkin hanya seekor anjing tetapi pemiliknya Wang Sicong, putra salah satu konglomerat Cina, telah membeli dan menghadiahinya dengan delapan unit iPhone 7, tepat pada hari ponsel anyar Apple itu diluncurkan di Cina.

Hadiah mewah itu dipamerkan dalam beberapa foto yang diunggah ke akun Weibo resmi Coco, media sosial yang disebut-sebut sebagai Twitter-nya Cina.

Di Cina, iPhone 7 dijual dengan harga 6.988 yuan atau sekitar Rp13,7 juta. Sementara iPhone 7 Plus, yang berukuran lebih besar, dihargai 7.988 yuan atau sekitar Rp15,7 juta.

Asal tahu saja, ini bukan pertama kalinya Wang memberikan hadiah mewah untuk Coco. Pada 2015 lalu ia memicu kemarahan publik Cina setelah memberikan dua jam tangan cerdas Apple Watch untuk Coco.

Perilaku Wang itu bahkan dikritik oleh media-media pemerintah Cina. Ia dituding memamerkan kekayaan dan angkuh.

Ia juga pernah memicu kemarahan publik dan pemerintah setelah mengatakan bahwa satu-satunya karakteristik yang dicarinya pada perempuan adalah ukuran payudara mereka.

Kantor berita Cina kemudian mengecam Wang dan menyebutnya sombong. Ia juga disamakan dengan Silvio Berlusconi, jutawan Italia yang meski sudah berusia lanjut tetapi gemar berpesta dengan gadis-gadis muda.

Kritik itu memaksa ayahnya, Wang Jianlin, meminta maaf di televisi dan mengatakan bahwa perilaku putranya itu adalah akibat dari "pola pendidikan Barat". (CNN)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI