Suara.com - Samsung kini telah berkutat dengan penarikan (recall) Galaxy Note 7 yang dilakukan secara besar-besaran. Di tengah proses itu, kembali lagi sebuah insiden terjadi yang menyebabkan kebakaran besar, disebabkan sebuah perangkat kecil tersebut.
Baru-baru ini dilaporkan WPBG, dari Port St. Lucie, Fla polisi masih melakukan investigasi peristiwa kebakaran yang menyebabkan sebuah mobil terbakar. Sementara, pejabat kepolisian setempat belum bisa mengonfirmasi jika kebakaran itu benar-benar disebabkan oleh Galaxy Note 7, dari keterangan pemilik mobil, insiden tersebut terjadi saat melakukan pengisian baterai ponsel.
Clifford Samuels, pemilik mobil, mengaku dirinya tidak mengalami luka akibat insiden tersebut. Hingga kini proses investigasi masih terus berlangsung.
Meskipun belum bisa dipastikan penuh, Galaxy Note 7 bisa diduga menjadi penyebab kebakaran itu. Insiden terbaru ini datang setelah Samsung mengeluarkan recall di awal September setelah, karena menerima laporan telepon meledak akiat baterai yang rusak.
Diyakini bahwa recall mencakup 2,5 juta ponsel. Sementara itu, dari semua peristiwa yang terjadi menyebabkan saham telah turun drastis, dan perusahaan diduga kerugian di pasar saham mencapai miliaran dolar.
Samsung mengeluarkan pernyataan pekan lalu yang diklaim ada sejumlah kecil insiden dan tidak ada yang fatal. Ini juga bekerja dengan Komisi Keamanan Produk Konsumen untuk mengeluarkan recall nasional resmi dan telah mengumumkan rencana pembaruan perangkat lunak di Korea Selatan dengan membatasi daya baterai.
"Perangkat pengganti Note7 baru akan dikeluarkan untuk ditukar oleh peserta program setelah selesainya proses CPSC. Untuk sementara, konsumen dapat menukarkan Note7 mereka untuk perangkat lain," ujar presiden Samsung Electronics America, Tim Baxter. (Geek)