Suara.com - Otoritas Cina mengungkapkan di negara itu terdapat 1.858 unit Samsung Galaxy Note 7 yang harus ditarik keluar, lapor Reuters. Di sisi lain, Samsung mengklaim Galaxy Note 7 di Cina aman karena baterainya diambil dari penyuplai berbeda.
General Administration of Quality Supervision, Inspection, and Quarantine China pada Rabu (14/9/2016) waktu setempat mengumumkan hal tersebut kepada media. Sebagian Galaxy Note 7 yang beredar di Cina, menurut mereka, dibeli dari laman daring resmi Samsung sebelum produk tersebut diluncurkan pada 1 September kemarin.
Pada hari yang sama, otoritas penerbangan sipil Negeri Tirai Bambu itu juga merilis larangan resmi penggunaan dan pengisian daya baterai Galaxy Note 7 selama penerbangan. Selain itu, Galaxy Note 7 juga diharamkan berada di bagasi pesawat.
Samsung sendiri harus menarik 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di sepuluh pasar mereka, termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat. Perusahaa asal Korea Selatan itu telah menginstruksikan pemilik Galaxy Note 7 untuk mematikan smartphone dan menawarkan model lain untuk dipakai sementara sambil menunggu unit Galaxy Note 7 pengganti.
Meskipun demikian, sejauh ini Samsung tidak memasukkan Cina ke dalam daftar tersebut karena baterai Galaxy Note 7 di negara ini menurut Samsung berasal dari distributor berbeda. Cina merupakan negara yang tak bisa dikuasai oleh Samsung. Huawei beberapa waktu lalu bahkan mengatakan smartphone Samsung hampir punah di sana.