Suara.com - Gempa bumi besar, seperti yang terjadi di Aceh pada 2004 dan di Jepang pada 2011, kemungkinan besar bisa terjadi lagi ketika bulan purnama dan bulan baru - dua momen dalam setiap bulan ketika gelombang pasang mencapai titik paling tinggi di Bumi.
Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian para ilmuwan Jepang yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience edisi 12 September.
Gelombang pasang, yang biasanya terjadi dua kali sehari, disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi bulan. Tetapi dua kali setiap bulan, yakni ketika bulan baru dan bulan purnama, gelombang pasang naik lebih tinggi karena air laut ditarik bukan saja oleh gravitasi bulan tetapi juga Matahari.
Memang pada dua momen ini Bumi, bulan, dan Matahari sedang berada dalam garis lurus. Gelombang pasang besar yang ditimbulkan gaya tarik-menarik antara Bumi, bulan, dan Matahari ini pada akhirnya memberikan tekanan lebih besar pada patahan-patahan lempeng Bumi.
Gempa bumi besar, demikian jelas para ilmuwan, biasanya terjadi ketika gelombang pasang yang lebih kuat sedang mengguncang lautan.
Satoshi Ide, pakar seismologi dari Universitas Tokyo meneliti tentang catatan sejarah gempa bumi di Jepang, California, Amerika Serikat, dan di berbagai belahan Bumi.
Selama 15 hari sebelum setiap gempa terjadi, Ide mencari informasi tentang gelombang pasang di Bumi. Ia menemukan bahwa gempa besar, seperti yang menimpa Jepang pada 2010 dan Chile pada 2011 terjadi berdekatan dengan puncak gelombang pasang atau bertepatan dengan bulan baru atau bulan purnama.
Ia bahkan menemukan bahwa lebih dari 10.000 gempa bumi berkekuatan sekitar 5,5 skala Richter yang terjadi bertepatan dengan gelombang pasang akan cenderung bertambah kuat menjadi 8 skala Richter bahkan lebih besar.
Lebih jauh Ide menemukan bahwa sembilan dari 12 gempa bumi besar dalam sejarah dunia terjadi di sekitar bulan purnama dan bulan baru, termasuk di antaranya adalah Gempa Aceh pada 2004 yang memicu tsunami dan korban jiwa hingga 230.000 orang.
Studi ini menguatkan teori sebelumnya yang mengatakan bahwa gempa besar bisa terjadi pada saat gelombang pasang, tetapi penelitian Ide dkk adalah yang pertama yang menunjukkan adanya hubungan statistikal tegas antara gempa bumi besar dan gelombang pasang. (Nature/USA Today)
Studi: Bulan Purnama Bisa Picu Gempa Bumi Besar
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 September 2016 | 21:13 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
13 November 2024 | 21:18 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 15:01 WIB
Tekno | 14:03 WIB
Tekno | 13:55 WIB
Tekno | 13:53 WIB
Tekno | 12:35 WIB
Tekno | 12:35 WIB