Suara.com - Samsung berencana untuk menyebarkan peranti lunak baru khusus untuk telepon seluler pintar Galaxy Note 7. Pembaruan software ini diharapkan bisa memperbaiki cacat pada ponsel anyar yang sedang jadi sorotan karena mudah terbakar dan meledak.
Seperti diwartakan Associated Press, Selasa (13/9/2016), Samsung memasang iklan pada halaman depan harian Seoul Shinmun di Korea Selatan yang mengabarkan rencana pembaruan software itu bagi mereka yang masih menggunakan Galaxy Note 7.
Dengan sofware baru itu baterai Samsung Galaxy Note 7 tidak akan penuh (100 persen) saat diisi ulang dan pengisian ulang akan otomotasi berhenti ketika pengisian mencapai 60 persen.
"Ini adalah sebuah langkah untuk mengutamakan keamanan pengguna, tetapi kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini," bunyi pernyataan Samsung Electronics dalam iklan itu.
Pembaruan itu bisa tersedia bagi pemilik Samsung Galaxy Note 7 di Korsel pada 20 September sejak pukul 2.00 dini hari. Samsung belum menjelaskan apakah peranti lunak itu juga akan tersedia di luar Korsel.
Menurut kantor berita Yonhap, Samsung sedang menghubungi mitra-mitra perusahaan penyedia layanan seluler untuk membicarakan tentang pembaruan peranti lunak tersebut.
Samsung sendiri telah mengumumkan penarikan kembali 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di seluruh dunia. Ponsel itu mudah meledak dan terbakar. Menurut Samsung masalah itu disebabkan oleh adanya kesalahan dalam proses produksi baterai.
Rencananya Samsung akan mulai meluncurkan Galaxy Note 7 baru, yang tak lagi bermasalah, pada 19 September. Samsung juga telah mengimbau pelanggannya itu untuk segera berhenti menggunakan Galaxy Note 7, mengembalikannya ke gerai resmi Samsung untuk ditukar dengan Galaxy Note 7 baru.
Atasi Skandal Galaxy Note 7, Samsung Perbarui Software
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 September 2016 | 18:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Samsung Galaxy S24 Series Diskon Gede-gedean di Erafone, Khusus Nasabah BRI
22 Desember 2024 | 18:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI