Suara.com - Dua maskapai penerbagan Australia, Qantas dan Virgin Australia, melarang para penumpangnya membawa telepon seluler pintar Samsung Galaxy Note 7 ke dalam pesawat. Ponsel pintar terbaru Samsung itu dilarang karena diketahui mudah terbakar dan meledak.
"Sesuai dengan kebijakan Samsung Australia yang menarik kembali Samsung Galaxy Note 7, kami meminta agar penumpang yang memiliki produk itu untuk tidak menyalakan atau mengisi ulang baterainya di dalam pesawat," kata juru bicara Qantas dalam pernyataan resmi.
Larangan itu diberlakukan dalam penerbangan domestik dan internasional. Selain pada maskapai Qantas, larang itu juga diberlakukan dalam penerbangan Jetstar, maskapai anak usaha Qantas yang berbiaya lebih murah.
Rival Qantas di Australia, Virgin Australia juga mengeluarkan larangan yang sama. Para awak pesawat juga menyebut khusus Samsung Galaxy Note 7 dalam pengumuman sebelum pesawat terbang.
Memang berbeda dari beberapa maskapai utama di Indonesia, Qantas dan Virgin Australia sejak 2014 sudah mengizinkan penggunaan perangkat elektronik di dalam pesawat.
Adapun Samsung telah mengumumkan menarik kembali Galaxy Note 7 di beberapa negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Australia. Sementara Samsung Indonesia sudah mengumumkan akan mengembalikan uang milik para pemesan. Sedianya Galaxy Note 7 tiba pada 17 September di Tanah Air.
Ponsel pintar terbaru Samsung itu ditarik karena diketahui mudah terbakar dan meledak. Di duga ada cacat pada baterai atau sistem isi ulang baterainya. (AFP)
Samsung Galaxy Note 7 Masuk Daftar Terlarang di Pesawat Australia
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 08 September 2016 | 15:11 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kamera HP Android Bikin Ariel Noah Dikira Parto, Samsung Tawarkan Galaxy S24 Ultra
15 November 2024 | 20:41 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI