Suara.com - Telepon seluler pintar sudah jadi semacam bawaan wajib masa kini. Jangankan saat bepergian, di dalam rumah saja ponsel pintar harus selalu dalam jangkauan.
Sayangnya, sebagaimanan produk teknologi lain, ponsel pintar juga punya efek samping negatif. Seperti televisi yang bisa merusak mata, ponsel pintar juga berbahaya jika digunakan berlebihan.
Ponsel merupakan perangkat yang menggunakan gelombang radio bertenaga rendah, beroperasi pada frekuensi antara 450 dan 2700 MHz dengan kekuatan puncak di kisaran 0,1 hingga 2 Watt. Meski demikian, gelombang ini punya potensi membahayakan otak.
Berikut 7 bahaya ponsel bagi otak seperti yang dibeberkan JalanTikus:
1. Meningkatkan Risiko Kanker Otak
Pada tahun 2011 International Agency for Research on Cancer (IARC) memasukkan radiasi ponsel pintar dalam kelompok Grup 2B, faktor-faktor pemicu kanker (karsinogenik). Ini artinya, menggunakan ponsel satu jam per hari selama 10 tahun bisa meningkatkan risiko tumor otak.
2. Mengganggu Perkembangan Otak Bayi
Di usia 0-6 bulan, sel-sel dan sistem kelistrikan otak bayi sedang pesat berkembang. Karenanya radiasi ponsel bisa mengganggu proses ini. Oleh sebab itu, hindari penggunaan smartphone di dekat bayi.
3. Stres Oksidatif
Sebuah studi pernah bereksperimen dengan memaparkan gelombang medan elektromagnetik (EMF) 900MHz terhadap 14 binatang. Setelah 30 hari, disimpulkan bahwa EMF ponsel pintar menyebabkan stres oksidatif; keadaan ketika jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas.
4. Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah sejenis sindrom kematian sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Biasanya, penyakit Alzheimer ini terjadi pada orang yang berusia lanjut. Namun, jika kamu terpapar radiasi smartphone dalam jangka waktu lama, maka ada kemungkinan kamu dapat mengalami resiko penyakit Alzheimer ini.
5. Gangguan Tidur
Ponsel yang memaparkan gelombang elektromagnetik akan menyebabkan terganggunya produksi melatonin. Melatonin sendiri adalah hormon yang berperan dalam berbagai proses fisiologis seperti ritme biologis (termasuk tidur), regulasi tekanan darah, onkogenesis, retina, reproduksi, ovarium, sistem kekebalan, dan diferensiasi osteoblas. Oleh sebab itu, jauhkan ponsel kamu saat kamu tidur agar tidur kamu berkualitas.
6. Gangguan Tiroid
Ternyata dengan meningkatnya penggunaan ponsel dan perangkat WiFi di sekitar kamu, kamu bisa terpapar polusi elektrik yang dihasilkan ponsel. Radiasi benda-benda elektronik yang ada di sekitar kamu tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan tiroid. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan dari leher yang mengeluarkan hormon dan mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, berat badan, dan lain-lain.
7. Kebocoran Sel Otak
Kasus seperti ini pernah terjadi pada Matti Niemelä, seorang (CTO) Chief Technology Officer Nokia. Ia menggunakan ponsel selama 10 tahun dan belakangan sering mengeluh sakit kepala disertai gangguan tubuh lainnya.
Gejala bocornya sel otak dimulai ketika ia merasakan sulit berkordinasi dengan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, telinganya terasa panas jika berbicara di ponsel terlalu lama.
Pada keadaan normal, otak dilindungi oleh penghalang darah-otak. Namun, akibat dari radiasi ponsel yang berkepanjangan, penghalang darah-otak ini rusak sehingga menyebabkan racun-racun bisa masuk ke dalam otak.
Published by Jalantikus.com |