Suara.com - Masalah Samsung terkait kasus terbakarnya baterai Samsung Galaxy Note 7 belum usai. Putusan perusahaan mengambil langkah recall (penarikan kembali) masih menuai kritikan dari konsumen.
Organisasi hak-hak konsumen Consumer Reports justru mengeluarka kritik keras atas cara Samsung menangani recall tersebut. Pasalnya, pihak mereka masih menemukan penjualan Note 7 di beberapa tempat.
Organisasi ini melihat, seharusnya perusahaan berbasis di Korea Selatan itu bekerja dengan Komisi Keamanan Produk Konsumen di AS. Sehingga dapat menanggulangi berbagai potensi masalah dari ponsel tersebut di bawah ketentuan Keamanan Produk Konsumen UU (PDF).
Diharapkan pemerintah memiliki otoritas untuk memastikan keselamatan konsumen. Dalam hal ini, ketentuan yang harus dirincikan terkait tindakan sehubungan dengan 'bahaya produk substansial' dan 'risiko yang mengakibatkan cedera serius atau kematian'. Kedua hal itu harus disampaikan Samsung kepada CPSC.
Consumer Reports menegaskan bahwa harus ada pedoman yang jelas bagi konsumen terkait langkah selanjutnya yang tepat dari recall. Ia menambahkan bahwa jika recall resmi, yang akan melibatkan CPSC, maka jika masih ada yang menjual Note 7 maka dianggap melakukan tindakan ilegal.
Sebagai informasi, perusahaan mengatakan terdapat 35 kasus di mana baterai memiliki masalah dan meledak. Samsung pun segera menghentikan penjualan telepon. Samsung mengatakan akan cepat mengganti semua ponsel yang dijual, meskipun tidak mengatakan kapan waktunya. (Cnet)