Suara.com - Untuk pertama kalinya, penemu Facebook Mark Zuckerberg mengunjungi negara sub-sahara Afrika. Zuckerberg bertemu para pebisnis, pengembang lokal demi mencari cara untuk lebih menyebarluaskan Facebook sehingga lebih banyak 'like' yang datang dari Afrika.
Zuckerberg, menurut CNN Money pada Rabu (31/8/2016), menjejak Lagos, Nigeria kemarin. Ia juga mengunjungi Yaba, kota yang dijuluki Silicon Valley versi Afrika, dan bertemu sekitar 50 perusahaan rintisan di bidang teknologi informasi plus pengembang aplikasi dan peranti lunak.
Di sana, lelaki yang pernah kuliah di Universitas Harvard itu, ingin mengetahui bagaimana Facebook dapat mendukung pengembangan teknologi dan kewirausahaan di Afrika.
"Ada begitu banyak energi dan potensi di sini. Saya ingin berkeliling dan bertemu teman-teman saya," kata dia.
Zuckerberg memang melakukan banyak inisiatif tahun ini untuk 'menginternetkan' Afrika. Pada Juni lalu, yayasan miliknya, 'Chan-Zuckerberg Initiative', menanamkan modal jutaan dollar AS untuk Andela, perusahaan rintisan yang melatih para pengembang peranti lunak di negara tersebut dan memberikan mereka peran di korporasi internasional.
Saat berada di Lagos, Mark tak lupa mengunjungi kantor Andela.
"Kunjungan Mark ke sini menandakan para pengembang di Afrika telah mendapat perhatian dari dunia teknologi, dan mereka mampu sukses di level global," ucap Direktur Andela Seni Sulyman.
Selain berinvestasi pada perusahaan teknologi setempat, Zuckerberg beberapa waktu lalu juga telah menggalakkan program 'Free Basic'. Program ini memberikan akses internet gratis kepada para pengguna telepon genggam di negara-negara berkembang dan berbagai negara dunia ketiga.
'Free Basic' telah memberikan akses internet di lebih dari 20 negara Afrika, termasuk Zambia, Tanzania, serta Kenya.