Foto dalam Instagram Buram? Mungkin Anda Sedang Stres

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 23 Agustus 2016 | 18:32 WIB
Foto dalam Instagram Buram? Mungkin Anda Sedang Stres
Ilustrasi foto dengan corak warna agak buram (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Foto-foto dalam akun Instagram rupanya bisa memprediksi kondisi kesehatan jiwa penggunanya, demikian hasil sebuah penelitian terbaru yang digelar oleh para ilmuwan di Amerika Serikat.

Para ilmuwan dari Universitas Harvard dan Vermont di AS, dalam risetnya, menemukan bahwa foto-foto dalam Instagram bisa dianalisis untuk mendeteksi tingkat stres pemilik akun. Dalam analisis itu para ilmuwan mengukur fitur-fitur foto, termasuk warna dan kecerahan, untuk mengetahui tingkat depresi pemilik foto.

Foto yang lebih terang, tingkat saturation lebih rendah, dan hue lebih tinggi menunjukkan kondisi depresi. Menggunakan program komputer yang dirancang khusus, ditemukan bahwa foto dengan kombinasi tersebut menunjukkan tingkat depresi hingga 70 persen.

Filter "Valencia" adalah filter yang banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak depresi. Sementara para pengguna yang sedang stres lebih banyak menggunakan filter "Inkwell". Valencia membuat foto lebih terang, sementara Inkwell mengubah foto menjadi hitam putih.

Dalam studi itu para ilmuwan menganalisis 13.000 foto dari 166 pengguna Instagram. Sebagian pengguna Instagram itu diketahui mengidap depresi akut.

Para ilmuwan lalu menciptakan sebuah program komputer yang bisa mendeteksi filter pada foto Instagram. Peranti itu juga mampu mengidentifikasi tingkat brightness, hue, dan saturation foto.

Program itu dilatih untuk membedakan dan memprediksi kondisi depresi dari menganalisis foto-foto dari pemilik akun yang sedang stres dengan yang tak mengalami depresi.

Studi ini, menurut Michael Thase - ilmuwan dari Universitas Pennsylvania yang tak terlibat dalam riset itu - menunjukkan bahwa jejak digital di dunia maya bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, termasuk meningkatkan kesehatan manusia.

Data-data ini, kata dia, bisa dianalisis dan diberikan kepada pengguna media sosial dan menjadi informasi awal sebelum mereka mencari pertolongan pada dokter atau psikiater. (CNNMoney)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI