Suara.com - Beberapa periode ini performa penjualan iPhone mengalami penurunan yang telah terjadi dua kuartal berturut-turut. Direktur Instutusi Penjualan Stuart Frankel, Steve Grasso mengatakan Apple akan mengalami enurunan performa terus menerus.
Dia mengatakan, kondisi akan terjadi meskipun harga saham Apple terjadi lonjjakan di kuartal ketiga tahun fiskal. Grasso mengatakan bahwa semua orang berharap banyak pada iPhone 7.
"Saya pikir itu akan mengecewakan," ujarnya seperti dilansir CNBC, Kamis (11/8/2016).
Berbicara tentang iPhone, dari kalender kuartal kedua 2015 hingga kalender kuartal kedua 2016, Apple mengalami kerugian di 18 dari 20 negara. Saham AS mengalami penurunan 4 persen dan di Jerman penurunan 6 persen, sedangkan di Inggris Raya penurunan mencapai 10 persen.
Sementara itu, melihat salah satu pesaing kuat Apple yakni Samsung justru mengalami pertumbuhan di 18 dari 20 negara di empat kuartal terakhir hingga kuartal kedua 2016. Peningkatan terjadi di Prancis, Afrika Selatan, Kanada, Inggris dan Australia sebesar 10 persen.
Ironisnya, salah satu dari dua negara di mana Samsung kehilangan porsi sahamnya adalah salah satu dari dua pasar di mana saham Apple naik, yakni Arab Saudi.
Laporan itu juga menunjukkan bahwa berkat Apple iPhone SE, telepon 4 inci menjadi populer di Kanada, Perancis, Jepang, Inggris dan AS. Ponsel 4 inci memiliki porsi penjualan lebih tinggi 20%. Ponsel dengan resolusi 1440 x 2560 (qHD) mengalami pertumbuhan selama setahun terakhir (Australia naik 3,5 persen, UK 3,3, AS naik 3,1 persen, Jerman naik 2,8 persen dan Perancis naik 2,7 persen).