Suara.com - Google akhirnya buka suara untuk menanggapi desakan dan kecaman publik pengguna internet terkait tak adanya peta negara Palestina dalam peta online, Google Maps.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebuah petisi yang mengecam Google Maps telah disebar dan ditandatangani oleh nyaris 250.000 pengguna internet di seluruh dunia. Petisi yang disebar sejak Maret lalu itu mendesak agar Google mencantumkan peta Palestina dalam Google Maps.
Dalam petisi itu para netizen menuding Google telah menghapus Palestina dari peta dunia dan memihak Israel dalam konflik dua negara yang telah berlansung selama puluhan tahun. Adapun Israel jelas dicantumkan dalam Google Maps.
Setelah didesak selama sepekan terakhir, Google pun buka suara. Seorang juru bicara Google yang dihubungi The Guardian memberikan penjelasan yang justru menarik.
"Memang tak pernah ada label 'Palestina' di Google Maps," tegas juru bicara tersebut seperti yang diwartakan The Guardian, Rabu (10/8/2016), "Tetapi kami menemukan sebuah kesalahan yang menyebabkan hilangnya label 'Tepi Barat' dan 'Jalur Gaza'."
"Kami sedang bekerja cepat untuk mengembalikan label-label itu ke area tersebut," imbuh dia.
Hilangnya label "Palestina" dari Google Maps kini tengah jadi sorotan. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pada Rabu, mengatakan akan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri terkait masalah ini.
Tetapi Google bukan satu-satunya yang tak mencantumkan label "Palestina" dalam pega onlinenya. Setidaknya enam penyedia layanan peta dan navigasi online lainnya - para pesaing Google Maps - juga tak mencantumkan nama negara Palestina dalam peta mereka.