Hapus Palestina dari Peta Dunia, Google Dikecam

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 09 Agustus 2016 | 15:00 WIB
Hapus Palestina dari Peta Dunia, Google Dikecam
Google Maps menunjukkan Israel ketika Suara.com mencari peta Palestina pada Selasa (9/8). Google Maps tak mengakui eksistensi Palestina [Suara.com/Google Maps].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan ribu orang di dunia telah menandatangani sebuah petisi online untuk mendesak Google Maps mengembalikan peta Palestina di dalam layanan peta online paling populer di dunia tersebut.

Dalam petisi yang disebarkan melalui Change.org itu, netizen menuding Google telah menghapus Palestina dari peta dunia dan alih-alih menempatkan nama Israel, padahal negara itu "didirikan di atas tanah Palestina".

"Kelalaian ini adalah penghinaan besar terhadap rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye kemerdekaan Palestina dari pencaplokan serta opresi Israel," bunyi pernyataan yang kini telah ditandatangani oleh 169.020 orang itu.

"Ini masalah penting, karena Google Maps kini dipandang sebagai peta defenitif oleh dunia, termasuk jurnalis, pelajar, dan ilmuwan yang melakukan riset tentang situasi Israel-Palestina," tegas petisi itu lebih lanjut.

"Entah disengaja atau tidak, Google dengan ini telah melibatkan diri dalam upaya pembersihan etnis Palestina oleh pemerintah Israel," tegas para penggagas petisi.

Faktanya memang tak ada nama Palestina dalam Google Maps. Saat Anda mencari "Palestina", Google akan mengantar Anda ke lokasi riil negeri itu, tetapi yang tertulis di sana hanya "Israel".

Google Maps memang menunjuk "Jalur Gaza" dan "Tepi Barat", dua wilayah yang secara de fakto dikuasai dan diperintah oleh otoritas Palestina. Tetapi tak ada nama "Palestina" di sana; hanya "Israel".

Kebijakkan Google ini bertolak belakang dengan langkah yang diambilnya pada 2013 silam, ketika perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat itu secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Palestina sendiri di lingkungan internasional telah diakui sebagai negara berdaulat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Benderanya turut dikibarkan di markas PBB di New York, AS sejak 2015 lalu. Palestina juga telah diterima sebagai negara pemantau non-anggota di PBB, posisi yang sama dengan Vatikan.

Oleh beberapa negara Uni Eropa, Asia, Amerika Selatan, dan Afrika, Palestina telah diakui sebagai negara berdaulat. Tetapi di Google Maps, Palestina bahkan tidak diakui keberadaannya.

Adapun Google belum memberikan komentar resmi mengenai masalah ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI