Perusahaan Ini Tawari Jasa Bunuh Pokemon

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 05 Agustus 2016 | 20:06 WIB
Perusahaan Ini Tawari Jasa Bunuh Pokemon
Ilustrasi seorang pengemudi mobil sedang bermain Pokemon GO (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pokemon GO kini sedang menjamur. Banyak orang menggilai permainan berteknologi realitas tambahan (augmented reality/AR) bikinan Niantic tersebut, sehingga lupa diri.

Institusi- institusi pemerintah dan militer di beberapa negara telah mengeluarkan larangan resmi agar para pemain Pokemon tak menerobos masuk ke area-area strategis. Tak hanya lembaga resmi, seorang lelaki di New Jersey, Amerika Serikat juga telah menggugat Niantic karena rumahnya sering dijadikan lokasi permainan oleh para pemain Pokemon GO.

Berangkat dari pengalaman-pengalaman negatif Pokemon GO, sebuah perusahaan di AS menawarkan sebuah jasa yang setidaknya bisa meringankan derita mereka yang kesal dengan ulah para pemain Pokemon GO. Jasa itu kedengaran agak sadis: membasmi Pokemon!

"Kami kini menyediakan layanan untuk membunuh Pokemon," kata Chris Colemon, CEO LookingGlass, perusahaan yang menyediakan jasa pembasmi Pokemon itu.

Sejauh ini, kata Coleman kepada CNN, telah menerima permintaan dari delapan perusahaan untuk membasmi Pokemon dari area atau properti mereka.

Tetapi bagaimana caranya? Bukankan monster-monster Pokemon hanya gambar-gambar digital yang ditempelkan ke lingkungan nyata?

Nah, menurut Coleman cara kerja perusahaannya cukup sederhana, Para programer dan pakar komputer dari LookingGlass akan mendeteksi monster-monster Pokemon di lokasi tertentu, lalu setelahnya ia tinggal menghubungi Niantic Labs dan meminta mereka menghapus Pokemon dari lokasi tersebut.

Coleman mengaku bahwa perusahaannya beruntung karena ia memiliki kenalan orang dalam di Niantic. Ia bersahabat dengan Gilman Louie, salah satu direktur di Niantic.

Louie sendiri sangat terkenal di lingkungan pakar serta perusahaan penyedia jasa keamanan siber. Dia adalah CEO pertama In-Q-Tel, sebuah perusahaan swasta yang berafiliasi dengan badan intelijen AS, CIA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI