Dana Peningkatan Mutu Laboratorium Harus Tepat Sasaran

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 02 Agustus 2016 | 23:04 WIB
Dana Peningkatan Mutu Laboratorium Harus Tepat Sasaran
Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, Selasa (9/2). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyiapkan dana sebesar Rp1,710 triliun untuk meningkatkan mutu laboratorium di sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Tujuannya  adalah untuk peningkatan mutu laboratorium dan kreativitas untuk menciptakan inovasi baru yang memiliki daya saing.

Menanggapi langkah tersebut, presiden mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (BEM UMM), Fais Mirwan Hamid menilai bahwa ini merupakan langkah strategis dan taktis untuk sinergitas antara pemerintah dengan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.

Meski demikian, Fais menyayangkan jumlah perguruan tinggi yang kurang mewakili wilayah perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Pasalnya, dalam proses pelatihan hanya diikuti oleh beberapa perwakilan dari 27 universitas.

"Jumlah itu kurang representatif berdasarkan hitungan jumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia," kata Fais dalam keterangan pers di Malang, Jawa Timur, Selasa (2/8/2016).

Fais yang juga mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIPOL Universitas Muhammadiyah Malang itu menegaskan bahwa paling terpenting sifat dana tidak hanya pada sektor infrastruktur, tetapi harus benar-benar tepat sasaran.

"Jangan sampai alokasi dana yang triliunan itu justru tidak tepat sasaran. Bisa mubazir nanti," ucap Fais.

Fais pun memberikan masukan sebaiknya Kemenristek membuat grand design untuk memastikan anggaran tersebut tidak sia-sia sehingga tujuan utamanya tercapai.

Grand design dalam peningkatan kualitas mutu laboratorium harus memiliki  skema yang jelas mengenai tujuan penggelontoran dana tersebut itu, jelas Fais,  juga akan memberikan kesan bahwa pemerintah benar-benar berkomitmen pada dunia riset perguruan tinggi di Indonesia sehingga mampu berkompetisi dengan perguruan tinggi luar negeri.

"Jangan sampai hanya menjalankan kerja-kerja pemerintah yang terkesan prosedural tidak  substantif, karena proses peningkatan mutu laboratorium harus diseimbangkan dengan kualitas sumberdaya manusia yang berkualitas," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI