Danau Terbesar di Iran Memerah bak Darah

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 30 Juli 2016 | 19:15 WIB
Danau Terbesar di Iran Memerah bak Darah
Danau Urmia di Iran berubah warna menjadi merah pada Juli 2016 (NASA Earth Observatory).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Danau terbesar di Iran, Danau Urmia kini berubah drastis menjadi merah bak darah. Berdasarkan hasil foto satelit Aqua pada 18 Juli lalu, air Danau Urmia kini memerah padahal dari foto satelit pada April warna air di danau itu masih hijau.

Tetapi jangan khawatir dulu. Merah air di danau yang berdekatan dengan Turki itu bukan karena darah, tetapi - menurut para ilmuwan di badan antariksa Amerika Serikat (NASA) - merupakan akibat dari semakin tingginya kadar garam serta cahaya.

Perubahan warna Danau Urmia pernah terjadi sebelumnya dan dipicu oleh perubahan musim. Mencairnya salju dan turunnya hujan di musim semi menyumbang air tawar dalam jumlah besar ke danau itu. Tetapi di musim panas, aliran air semakin berkurang dan penguapan meningkat. Alhasil, konsentrasi garam semakin tinggi.

Kondisi itu mambantu beberapa mikroorganisma untuk berkembang lebih cepat di Danau Urmia. Menurut para ilmuwan keluarga bakteri bernama Halobacteriaceae dan ganggang Duniliella adalah penyebab perubahan warna itu.

"Dalam kondisi tingkat garam dan cahaya tinggi, mikroalga di danau itu berubah merah untuk memproduksi carotenoid pelindung di dalam sel mereka," kata Mohammad Tourian, ilmuwan dari Universitas Stuttgart, Jerman.

Tak hanya ganggang, menurut NASA akteri Halobacteriaceae yang sangat menyukai lingkungan bergaram, juga terlibat dalam perubahan warna ini. Bakteri ini memproduksi pigmen rubi dan jika populasinya membesar, bakteri ini bisa mememerahkan perairan yang luas.

Fenomena ini sendiri tak hanya terjadi di Urmia. Air terjun Blood Fals di Antartica juga mengeluarkan air berwarna merah akibat bakteri yang hidup di dalam air asin.

Sebuah danau di Texas, AS juga memerah pada 2011, ketika kekeringan melanda kawasan itu. Warna merah disebabkan oleh bakteri Chromatiaceae yang berkembang biak cepat kadar oksigen dalam air menipis. (Live Science)

REKOMENDASI

TERKINI