Suara.com - Facebook, pada Kamis (21/7/2016), mengumumkan telah berhasil menggelar uji terbang drone raksasa Aquila, pesawat nirawak bertenaga surya yang dirancang untuk menjadi pemancar internet bagi mereka yang hidup di wilayah terpencil di dunia.
Uji terbang itu sendiri dilakukan pada 28 Juni silam di Yuma, Arizona, Amerika Serikat. Itu merupakan uji terbang pertama Aquila, meski Facebook pernah menggelar uji terbang pada purwarupa yang berukuran lebih kecil.
Dalam uji terbang tersebut Aquila, yang memiliki panjang sayap setara dengan pesawat Boeing 737, berhasil melayang selama 93 menit - tiga kali lebih lama dari yang direncanakan.
Selama uji terbang itu Aquila menunjukkan kemampuannya untuk melayang mengelilingi sebuah wilayah dan memanfaatkan teknologi sinar laser untuk memancarkan koneksi internet ke wilayah di radius 100 km, yang diterima oleh antena khusus yang bisa mengubah pancaran itu menjadi sinyal 4G.
Meski berhasil terbang di ketinggian rendah, Facebook mengatakan bahwa masih banyak yang harus ditingkatkan dari Aquila. Di antaranya adalah kemampuannya menyerap energi matahari, baterai yang lebih tahan lama - mengingat drone itu akan terbang di ketinggian 60.000 kali di atas permukaan Bumi selama sekitar tiga bulan tanpa mendarat di Bumi.
Sejauh ini rekor lama terbang pesawat bertenaga surya adalah selama dua pekan.
"Banyak yang masih harus kami kerjakan," kata Jay Parik, wakil presiden Facebook bidang engineering.
Facebook tidak sendiri dalam mengembangkan teknologi seperti ini. Sebelumnya Google telah meluncurkan sejumlah balon udara di beberapa wilayah di dunia yang juga berfungsi sebagai pemancar internet. (CNN Money)