Suara.com - Mahasiswi Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Maria Eleonora Angelina menciptakan sereal instan dari bahan tanaman pangan lokal yakni ubi jalar ungu dan beras hitam yang memiliki khasiat anti-oksidan cukup tinggi.
"Komposisinya antara 80 persen ubi jalar ungu atau Ipomoea batatas L dan 20 persen beras hitam atau Oryza Sativa L yang diolah jadi tepung dengan alat penepungan," kata mahasiswi Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UKWMS itu di kampus setempat, Kamis (21/7/2016).
Selanjutnya, tepung ubi jalar ungu dan beras hitam itu dicampur dengan gula dan garam serta air secukupnya hingga agak kental. "Bahan-bahan itu dipanaskan dalam suhu 90 derajat Celcius selama satu menit sambil diaduk menjadi adonan," katanya.
Adonan itu akhirnya dicetak tipis dengan alat pres flakes hingga menjadi lempengan kering berbentuk bulat, lalu dihancurkan berkeping-keping hingga berukuran kecil dengan diameter 0,5 centimeter.
"Terakhir, kepingan itu dipanaskan dalam oven dengan suhu 105 Celcius selama 10 menit agar benar-benar kering, maka sereal bernama 'Nutrifast' itu bisa dinikmati dalam cairan susu. Dari pengalaman, satu kilogram ubi jalar ungu bisa menjadi 20 cup sereal Nutrifast seharga Rp7.000 per-cup," katanya.
Menurut mahasiswi semester tujuh itu, kesulitan dalam membuat Nutrifast adalah keterbatasan jumlah beras hitam, karena masih sangat sedikit yang membudidayakan dan saat ini masih mudah didapatkan dari Bogor.
"Budidaya pangan lokal itu sangat penting. Saya ingin membuat pabrik sehingga produk ini dapat beredar di seluruh Indonesia dan membantu memperbaiki konsumsi gizi masyarakat. Petani beras hitam dan ubi jalar juga akan diuntungkan secara ekonomi," katanya.
Gadis kelahiran Surabaya pada 12 Desember 1994 itu mengatakan sereal instan dari beras hitam varietas Jawa dan ubi jalar ungu itu kaya serat sehingga dapat memperlancar saluran pencernaan dan juga kaya antosianin sehingga mencegah kanker, penuaan dini, kolestrol dan penyakit-penyakit lainnya.
Selain antosianin yang merupakan antioksidan, beras hitam juga mengandung kadar gula yang lebih sedikit, lebih banyak serat dan vitamin E. "Dengan berbentuk sereal akan membuka kesempatan untuk dinikmati oleh masyarakat luar negeri," katanya.
Maria yang merupakan Mawapres Juara II tingkat Kopertis VII Jawa Timur tahun 2016 itu menambahkan sarapan dengan "Nutrifast" yang kaya gizi dengan cita rasa lokal itu juga aman dimakan oleh mereka yang menderita gluten intolerance.
"Ide sereal itu terinspirasi dari gaya hidup masyarakat modern yang serba instan yang mungkin tidak sempat makan untuk sarapan pagi, maka menikmati Nutrifast itu sudah cukup, karena kaya gizi," katanya didampingi dosen pengampu mata kuliah Teknik Pengolahan Pangan FTP UKWMS, Thomas Indarto. (Antara)