Suara.com - Hanya dalam beberapa minggu, Pokemon Go telah menjadi salah satu permainan paling populer di dunia. Tapi tidak untuk Jenny Latimer. Aplikasi ini justru telah membawanya mengingat peristiwa yang memilukan hatinya.
Latimer, mantan penduduk Burlington yang sekarang tinggal di Nanaimo, BM mengatakan, dia patah hati oleh kenyataan sebuah plakat peringatan untuk anaknya yang saat itu hampir berusia 2 tahun telah digunakan sebagai "PokéStop".
Anak Latimer, Kevin, meninggal pada tahun 2004, hanya beberapa waktu dari ulang tahunnya yang kedua. Kevin jatuh dari jendela di rumah berlantai tiga.
"Saya memiliki sejumlah besar pesan dalam Facebook saya dan pasangan pertama tidak mengganggu saya. Itu ketika aku melihat gambar itu sebenarnya plak pada peringatan bahwa itu memukul saya dan saya mulai menangis," katanya seperti dilansir dari The Star, Rabu (20/7/2016).
Dia merasa sangat sulit menghadapinya karena seperti membuka luka lama.
Memorial ini terletak di Gereja St Luke di Burlington, di mana pemain Pokemon Go berkumpul dalam beberapa hari terakhir untuk mengambil keuntungan karena ditunjuk sebagai PokéStop. Ini adalah tempat di dalam aplikasi yang memungkinkan pengguna mengisi item dalam game seperti telur dan Pokeballs, yang digunakan pemain untuk menangkap Pokémon lebih banyak.
Latimer mengatakan, ia telah mencoba menghubungi Niantic, pengembang aplikasi, untuk menghapus memorial tersebut sebagai lokasi PokéStop. Dia telah mengisi formulir online di website perusahaan untuk secara resmi meminta penghapusan PokéStop, namun belum menerima tanggapan.