#fame Gebrak Pasar Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2016 | 17:29 WIB
#fame Gebrak Pasar Indonesia
CEO #fame, Dhruvank Vaidya dan Asst VP Business Dev #fame, Amar Singh Bedi saat media gatheting di Jakarta, Rabu (20/7/2016). [Suara.com/Dythia Novianty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kini masyarakat Indonesia semakin banyak pilihan untuk menyalurkan bakatnya. Sebuah platform #fame menggebrak pasar Indonesia dengan menawarkan berbagai konten yang diharapkan jadi pilihan bagi masyarakat Indonesia.

"Kami melihat banyak anak muda berbakat tetapi tidak memiliki kesempatan untuk berkembang. Untuk itu kami hadirkan platform yang bisa digunakan oleh semua orang untuk menampilkan bakat mereka," ucap CEO #fame, Dhruvank Vaidya saat media gathering di Jakarta, Rabu (20/7/2016).

#fame yang berbasis di India, melihat Indonesia sebagai pasar potensial untuk berekspansi. Maraknya pengguna internet di Indonesia juga menjadi pertimbangan perusahaan ini masuk ke Indonesia.

"Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan potensial. Karena kami dari India, kita memiliki perilaku yang tidak jauh berbeda dengan market anak muda yang juga sangat banyak," ujarnya lagi.

Untuk menarik minat masarakat Indonesia dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia, #fame juga menyiapkan berbagai konten lokal. Beberapa artis Indonesia pun dilibatkan menggunakan #fame untuk lebih dekat ke para penggemarnya.

Vaidya mengklaim, #fame memiliki keunikan tersendiri dibandingkan aplikasi yang sudah ada sebelumnya di Indonesia. "Kami lebih bervariasi dalam konten-kontennya dan kami memastikan setiap orang berhak live beamers secara natural tentunya tetap di bawah pengawasan yang ketat dari pihak kami," jelasnya.

Untuk lebih menarik banyak pengguna, #fame juga menawarkan kemudahan dalam melakukan live beamers.

"Syaratnya cukup memiliki smartphone baik Android atau berplatform iOS dengan koneksi internet yang baik, bisa langsung live beamers dan lebih interaktif," ujar dia.

#fame juga memungkinkan para penggunanya untuk menyaksikan penampilan para bintang idolanya dan berinteraksi secara langsung. Tidak terbatas pada pengikut atau terhubung, setiap orang yang ada di #fame saat itu bisa langsung berinteraksi.

"Kami tidak membatasi hanya orang yang mem-follow saja yang bisa berkomentar tapi semua orang bisa berpartisipasi," tuturnya.

Sejak diluncurkan secara resmi di Indonesia pada April lalu, hingga kini #fame sudah memiliki 500.000 pengguna aktif dari 4 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Untuk konten yang dominan digunakan masyarakat Indonesia adalah lebih cenderung ke fashion dan beauty.

Setelah Indonesia, #fame berencana untuk berekspansi ke Malaysia dan Korea. "Kedua pasar itu terutama Korea cukup potensial untuk penggunaan live video," pungkas Vaidya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI