Suara.com - ZTE kini telah memiliki serangkaian jajaran perangkat high-end. Meskipun begitu, perusahaan berbasis di Cina itu tetap fokus pada ponsel budget. Hal tersebut diwujudkannya dengan merilis merek Zmax. Tidak tanggung-tanggung dengan menawarkan berbagai kecanggihan teknologi, phablet berlayar 6 inci ini dibanderol 'hanya' 99 dolar AS atau kisaran Rp1,2 jutaan. Salah satu teknologi yang diandalkan adalah sensor sidik jari yang unik untuk di kelasnya.
Dari sisi desain, handset ini sangat kokoh saat digenggam lembut dari belakang. Memiliki otak octa-core Snapdragon 617 CPU dengan RAM 2GB dan penyimpanan 32GB. Posisi kamera dan sensor sidik jari di bagian belakang tampil seimbang dengan aksen tembaga dan warna biru di bagian belakang.
Kamera belakang disematkan sensor berkekuatan 13Mp dan kamera depan 5MP. Zmax pro menawarkan slot dual-SIM card. Salah satunya berfungsi sebagai penyimpan microSD jika pengguna hanya menggunakan satu SIM card. Phablet ini memiliki baterai cukup mumpuni yakni 3.400 mAh yang didukung dengan Quick Charge, pengisian USB Type-C port dan akan menjalankan Android Marshmallow.
Jika dibandingkan dengan Huawei Honor 5X yang memiliki bodi dari logam padat, kamera serupa dan teknologi sensor sidik jari, ponsel itu dibanderol 199 dolar AS atau sekitar Rp2,6 jutaan. Begitu juga dengan Moto G4 yang dibanderol 200 dolar AS. Keduanya
memiliki kapasitas baterai dan layar lebih kecil dibandingkan Zmax Pro.
"Keterjangkauan adalah bagian dari DNA kami," kata ZTE CEO Lixin Cheng seperti dilansir dari Engadget, Selasa (19/7/2016). Dia mengatakan, pasar ponsel high-end semakin menyusut dan membuat perangkat lebih terjangkau adalah misi perusahaan.
Pembuat elektronik mengatakan ada lebih dari 30 juta pengguna aktif perangkat ZTE. Tercatat penjualan pada 2015 sebanyak 15 juta handset. Untuk saat ini, Zmax Pro baru bisa didapatkan secara pre-order di MetroPCS.