Suara.com - Layanan sosial media dan Instant Messaging (IM) semakin menjadi sarana utama masyarakat dalam bersilaturahmi Lebaran. PT XL Axiata Tbk (XL) melaporkan, dari total trafik layanan data menunjukkan bahwa trafik data menyeluruh meningkat sekitar 130% dibanding hari lebaran tahun sebelumnya.
Pemakaian terbesar adalah untuk melakukan streaming yaitu sebesar 40% dari total layanan, lalu berikutnya web browsing 22%, serta akses ke social media 21%.
Trafik penggunaan social media sebesar lebih dari 300 TB, yaitu meningkat 32% dibandingkan hari normal tahun ini. Sementara itu, penggunaan IM mencapai 38 TB, naik 33% dibanding hari normal.
Direktur/Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya mengungapkan, hal ini sesuai dengan yang telah diprediksi sebelumnya, sosial media dan instant messaging akan semakin banyak dipakai untuk bersilaturahmi saat Lebaran.
"Masyarakat termasuk pelanggan XL akan semakin membutuhkan layanan data untuk bisa mengekpresikan dirinya dalam merayakan Lebaran. Jadi tidak heran jika angka upload dan download material foto dan video juga meningkat," paparnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/7/2016).
Meningkatnya penggunaan layanan data tersebut juga dipengaruhi oleh meningkatnya kecenderungan pelanggan memanfaatkan layanan telepon atau percakapan berbasis data, yakni layanan VoIP (Voice over Internet Protocol). Penggunaan layanan VoIP mencapai 17,5 TB, meningkat sebesar 121% dibandingkan hari biasa tahun ini. Layanan ini meliputi, Google Talk, Kakao talk, WhatsApp call, BlackBerry call, Skype dan sebagainya.
Trafik layanan sosial media Facebook, Instagram, Path, Twitter, serta Line meningkat cukup signifikan. Trafik Facebook 127,4 TB naik 19% dibandingkan hari biasa. Instagram 123,4 TB meningkat 32%, Path meningkat 53%, Twitter meningkat 40%, serta Line meningkat 32%. Sementara itu IM WhatsApp naik 24% dibanding hari biasa, sedangkan BBM relatif stabil.
Yessie menambahkan, dalam 4 tahun terakhir memang terjadi pergeseran konsumsi layanan telko untuk berkomunikasi oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat semakin suka memanfaatkan layanan data dibandingkan dengan layanan percakapan (voice) atau layanan SMS.