Suara.com - Bentuk dan baunya seperti hidangan tradisional favorit. Begitu juga dengan rasaya. Makanan ini siap dalam waktu 15 menit dan cukup dengan dicetak.
Teknologi ini terbilang cukup baru dan mungkin paling aneh untuk penerapan teknologi cetak 3D. Sejauh ini, teknologi tersebut kerap digunakan untuk membangun segala sesuatu ang berbentuk benda atau bahkan bangunan.
Menurut produsen, Foodini adalah revolusi cara kita makan, karena mampu mencetak ratusan hidangan siap santap secara sempurna.
Perusahaan, Natural Machines mengatakan, beberapa koki dari hotel berbintang, termasuk Heston Blumenthal, telah menyatakan minat terhadap printer dan makanan yang tidak biasa tersebut.
Dengan biaya 1.600 pound atau sekitar Rp30 juta, mungkin hanya beberapa pihak yang memiliki kemampuan membelinya. Menariknya, tidak terlalu banyak tenaga kerja dibutuhkan dan bahan bakunya pun tidak sulilt didapatkan.
Untuk membuat makanan, cukup mengisi printer dengan tiga kapsul sebagai bahan dasar, yakni puff pastry mentah, kentang tumbuk, dan daging sosis mentah diperas dari kulitnya.
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk mencetak desain diletakkan dalam perangkat lunak komputer. Kemudian makanan pun tercetak sesuai keinginan. Makanan yang keluar dari printer seperti makanan beku, sehingga harus menempatkan hasilnya ke dalam oven konvensional untuk dimasak. (Daily Mail)