Tak Hanya AU, AD, dan AL, NATO Kini Punya Angkatan Perang Siber

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 15 Juni 2016 | 19:36 WIB
Tak Hanya AU, AD, dan AL, NATO Kini Punya Angkatan Perang Siber
Ilustrasi peretas (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO pada Selasa (14/6/2016) sepakat membentuk angkatan perang baru di samping Angkatan Darat, Laut, dan Udara.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa keputusan itu adalah bentuk formalisasi operasi siber ke dalam domain militer. Meski demikian, ia meyakinkan bahwa pembentukan angkatan siber tak bermaksud untuk menyasar negara tertentu.

Stoltenberg mengatakan bahwa NATO membentuk angkatan perang siber untuk mempertahankan anggota-anggotanya dan agar bisa lebih efektif merespon serangan terhadap sistem komputernya.

Keputusan NATO itu memang telah dinanti, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan musuh bebuyutan Rusia. Moskwa sendiri sering dituding sebagai biang peretasan terhadap komputer-komputer perusahaan swasta di Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Bahkan dua tahun para peretas Rusia diyakini telah berhasil membobol sistem komputer Departemen Pertahanan AS dan sistem komputer NATO.

Sekitar setahun lalu, Menteri Pertahanan AS, Ash Carter telah mendesak NATO meningkatkan kemampuan untuk melindungi diri sebelum membangun sistem persenjataan siber.

Pada 2014, setelah perdebatan selama bertahun-tahun, NATO akhirnya sepakat bahwa serangan siber bisa memantik aksi militer dan bisa memaksa organisasi itu menggunakan Artikel 5 dalam pakta-nya, yang mewajibkan seluruh negara anggota untuk bersama-sama membantu negara yang diserang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI