Suara.com - Untuk kali pertamanya fitur Pemeriksanaan Keselamatan Facebook di aktifkan di Amerika Serikat. Hal ini terkait dengan peristiwa pembantaian yang dilakukan seorang pria di sebuah klub malam di Orlando, Florida.
Pemeriksaan Keselamatan pertama kali diperkenalkan pada Oktober 2014. Fitur ini memungkinkan pemilik akun Facebook menyebarkan berita bahwa kondisi mereka aman dari bencana alam atau krisis. Melalui fitur ini juga, bisa dilakukan pencarian pemilik akun berada saat bencana terjadi.
"Saat bangun pagi ini, aku merasa ngeri mendengar tentang penembakan di Orlando. Langsung memikirkan dan memanjatkan doa untuk para korban, keluarga mereka dan komunitas LGBT," kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg di akun resminya seperti dilansir dari News, Senin (13/6/2016).
Diketahui, seorang pria bersenjata senapan melakukan penembakan secara liar dan menewaskan 50 orang di sebuah klub malam gay di Orlando, Minggu (12/6/2016) waktu setempat. Peristiwa ini menjadi penembakan massal terburuk di sejarah AS.
Polisi berhasil menembak mati pelaku di klub malam Pulse, yang diidentifikasi sebagai Omar Mateen, warga Florida (29) dan warga negara AS. Insiden ini dengan cepat muncul sebagai trending topic teratas di Facebook dan Twitter dengan hashtag #PrayforOrlando menjadi salah satu posting teratas sepanjang hari.
Tahun lalu, Facebook berjanji menghidupkan Periksaan Keselamatan lebih sering, selama bencana. Kemudian menanggapi kritik, bahwa fitur ini bisa diaktifkan seperti serangan militan Negara Islam di Paris dan ketika sebuah bom menewaskan sedikitnya 43 orang di Beirut.