Ini Penjelasan Twitter Soal 32 Juta Akun yang Diretas

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2016 | 06:18 WIB
Ini Penjelasan Twitter Soal 32 Juta Akun yang Diretas
Logo Twitter (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter membantah laporan yang mengatakan bahwa jutaan data rahasia milik penggunanya telah diretas dan dijual di dunia maya. Media sosial asal Amerika Serikat itu menegaskan bahwa sistemnya tidak dijebol peretas.

Bantahan Twitter itu disampaikan menyusul munculnya laporan dari situs LeakedSource yang menyebut bahwa lebih dari 32 juta alamat email, nama akun, dan password media sosial itu telah dicuri oleh peretas Rusia dan kini dijual di internet seharga 10 bitcoin atau sekitar Rp77 juta.

"Faktanya kami telah menjaga agar akun-akun kami terlindungi dengan membandingkan data-data kami dengan laporan-laporan yang beredar belakangan ini," bunyi pernyataan resmi Twitter, Kamis (9/6/2016).

Sebelumnya LeakedSource membeberkan bahwa memang pencurian jutaan data dari Twitter itu bisa terjadi bukan karena sistem Twitter berhasil dibobol. Aksi itu berhasil karena para peretas berhasil menyusupkan program jahat atau virus melalui browser internet, termasuk Chrome dan Firefox, yang digunakan para pemilik akun untuk mengakses Twitter.

Program-program jahat ini akan merekam nama akun, email, dan password yang digunakan untuk mengakses Twitter di browser-browser itu, lalu mengirimnya kepada para peretas.

Sementara itu lebih dari sepekan lalu LeakedSource juga memberitakan bahwa lebih dari 360 juta data rahasia dari MySpace juga telah dicuri peretas. Dilaporkan juga bahwa 167 juta data rahasia LinkedIn juga telah dibobol oleh peretas yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI