Proyek Advan dan Hasnul Suhaimi Resmi Berjalan

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 02 Juni 2016 | 08:26 WIB
Proyek Advan dan Hasnul Suhaimi Resmi Berjalan
Proyek Advan mewujudkan smartphone yang dibutuhkan masyarakat Indonesia resmi berjalan. [Advan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proyek Advan dalam mewujudkan smartphone seperti apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia yang melibatkan Pakar Telekomunikasi, Hasnul Suhaimi dan Mars Research Spesialist telah resmi berjalan. Komposisi responden penelitian adalah Pria & Wanita dengan proporsi masing-masing 50%.

Target objek riset kurang lebih sekitar 500 orang, berusia 18-35 tahun dari kelompok target SES A dan B yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif (quantitative) dilakukan dengan questioner yang terstruktur dan wawancara dilakukan secara tatap muka (face to face interview).

Riset tersebut berlangsung dari pertengahan bulan Mei 2016 dan diharapkan selesai pada awal bulan Juni 2016. Obyek dan materi riset adalah tentang Smartphone seperti apa yang dibutuhkan konsumen tanah air.

Materi pertanyaan riset terkait prioritas fitur yang banyak dibutuhkan konsumen seperti kualitas kamera, resolusi kamera, ketahanan dan kapasitas mAh baterai, kapasitas memori hingga kinerja dapur pacu.

Selain itu, materi pertanyaan pendukung lainnya seperti harga, spesifikasi ukuran layar, konektifitas hingga menggali informasi terkait jangka panjang penggunaan handset dan ketertarikan pada merek lokal.

Andy Gusena, selaku Brand Director Advan mengatakan, dengan melibatkan MARS Research Spesialist dan pakar Telekomunikasi, Hasnul Suhaimi, Advan bisa menghadirkan produk yang benar-benar bisa mewakili kebutuhan konsumen tanah air.

“Produk tersebut diharapkan akan menjadi produk yang digemari karena pembuatannya benar-benar melibatkan keinginan konsumen tanah air,” ungkap Andy Gusena dalam keterangan tertulis, Kamis (2/6/2016).

Sementara itu, Hasnul Suhaimi mengapresiasi terhadap pelibatan pihaknya dalam projek tersebut.

"Ini yang bisa membuat Advan menjadi besar dan beda dengan brand nasional lainnya. Dengan keterlibatan konsumen dalam proses pembuatan produk, Advan sudah selangkah lebih maju dibanding dengan brand lainnya,” ujar Hasnul.

Upaya Advan dalam mewujudkan smartphone yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen, selain melakukan riset bersama Mars Reaserch Spesialist, Advan secara independen telah melakukan riset online tahap pertama sebagai uji coba persiapan.

Gambaran singkat sementara dari data yang dikelola bisa disampaikan, ada 35.34 % dari 133 orang mengganti smartphone setelah lebih dari 2 tahun, dengan alasan mayoritas karena rusak dan bosan.

Selain itu, data lain terkait urutan alasan dalam memilih smartphone, responden cenderung memilih fitur dengan jumlah persentase 44.03 % dan dengan alasan harga lebih banyak dipilih sebanyak 31,34% dibanding karena alasan merek dengan angka persentase 14.93 %.

Sementara itu, Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan mengatakan, proyek prestisius yang melibatkan keinginan konsumen tanah air akan menjadi komitmen Advan.

“Sebagai brand nasional, kami harus mengetahui karakteristik dan kebutuhan konsumen Indonesia. Mereka tidak bisa dipaksakan untuk menelan semua spesifikasi smartphone,” ungkap Tjandra.

Dia pun menjelaskan, tidak semua spesifikasi tinggi, harga mahal laku di pasaran atau spesifikasi tinggi, harga murah belum tentu juga laku. Begitu juga sebaliknya, spesifikasi rendah, harga rendah, tidak menjamin produk tersebut laku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI