Gambaran singkat sementara dari data yang dikelola bisa disampaikan, ada 35.34 % dari 133 orang mengganti smartphone setelah lebih dari 2 tahun, dengan alasan mayoritas karena rusak dan bosan.
Selain itu, data lain terkait urutan alasan dalam memilih smartphone, responden cenderung memilih fitur dengan jumlah persentase 44.03 % dan dengan alasan harga lebih banyak dipilih sebanyak 31,34% dibanding karena alasan merek dengan angka persentase 14.93 %.
Sementara itu, Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan mengatakan, proyek prestisius yang melibatkan keinginan konsumen tanah air akan menjadi komitmen Advan.
“Sebagai brand nasional, kami harus mengetahui karakteristik dan kebutuhan konsumen Indonesia. Mereka tidak bisa dipaksakan untuk menelan semua spesifikasi smartphone,” ungkap Tjandra.
Dia pun menjelaskan, tidak semua spesifikasi tinggi, harga mahal laku di pasaran atau spesifikasi tinggi, harga murah belum tentu juga laku. Begitu juga sebaliknya, spesifikasi rendah, harga rendah, tidak menjamin produk tersebut laku.