Suara.com - Ketika dunia sudah bicara tentang komputer canggih dengan prosesor ultracepat, sistem operasi yang nyaris mendiri, Departemen Pertahanan Amerika Serikat justru masih berkutat dengan komputer superlambat berusia nyaris separuh abad.
Menurut hasil investigasi kongres AS, peluncur-peluncur senjata nuklir Amerika masih dikendalikan oleh komputer-komputer yang dibuat pada 1970an, yang menggunakan disket berkukuran 8 inci.
Uniknya lagi dalam laporan itu dibeberkan bahwa Pentagon menggelontorkan dana senilai 60 miliar dolar atau sekitar Rp819 triliun untuk perawatan komputer-komputer langka layak masuk museum itu.
Sistem bernama Defense Department’s Strategic Automated Command and Control System (DDSACCS) itu, yang berguna untuk mengirim dan menerima pesan darurat untuk pasukan nuklir AS, dijalankan dalam komputer-komputer bikinan IBM dari tahun 1970an. Data-data komputer itu disimpan dalam disket berukuran 8 inci.
Bahkan anak-anak dari generasi 1990an di sebagian besar kota di Indonesia sudah tak mengenal disket 8 inci yang memiliki kepingan magnetik di dalamnya, karena lebih banyak menggunakan disket 3,5 inci floppy yang lebih populer.
Disket 8 inci sendiri pertama kali dijual pada 1971, yang kemudian digantikan oleh disket 5,5 inci floppy pada 1976. Disket 3,5 inci floppy mulai dijual pada 1982.
Pentagon, menanggapi laporan itu, mengatakan akan segera mengganti komputer-komputer lawasi itu. Targetnya pada akhir tahun depan, disket-disket purba itu harus sudah enyah dari sistem senjata nuklir AS. (The Guardian)