Suara.com - Kantor ini bukan bangunan biasa, tapi dibuat dari pencetakan 3D. Tidak tanggung-tanggung, ruangan seluas 250 meter persegi yang merupakan proyek Museum Masa Depan Dubai.
Sebetulnya ini bukan kali pertama sebuah gedung perkantoran dibuat dari hasil percetakan 3D. Cina telah meluncurkannya pada awal Juni 2015 lalu dan diklaim sebagai perkantoran pertama dari hasil cetak 3D.
"Kami menerapkan apa yang kami rencanakan dan kita menunjukkannya bukan hanya sebagai teori. Dunia cepat berubah dan mengharuskan kita untuk mempercepat pembangunan agar tidak ketinggalan dan diakui sebagai prestasi," tutur Wakil Presiden dan Perdana Menteri UAE dan Penguasa Dubai Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum saat pembukaan seperti dilansir Cnet, Senin (30/5/2016).
Sebuah printer 3D digunakan untuk mencetak bangunan dengan menggunakan campuran semen khusus, lapis demi lapis. Pembangunan memakan waktu 17 hari untuk mencetak bangunan dan menelan biaya sekitar 140.000 dolar AS atau kisaran Rp1,9 miliar termasuk desain interior dan eksterior yang ditambahkan.
Satu orang dipekerjakan untuk memantau printer 3D. Tujuh orang mengurus pemasangan komponen bangunan di tempat, dan 10 lainnya spesialis listrik.
Rencananya, kantor ini akan menjadi rumah Dubai Future Foundation sementara. Selain menyediakan ruang kerja, kedepannya akan digunakan untuk rumah pameran, workshop dan acara lainnya.