Suara.com - Warga Desa Selat, Kabupaten Buleleng, Bali, menemukan dua guci dam tujuh gamelan tua yang diduga sebagai benda-benda purbakala peninggalan zaman kerajaan masa lampau.
"Benda-benda itu secara tidak sengaja saya temukan di kebun cengkeh belakang rumah saya empat bulan lalu," kata Ketut Suginari (60), salah seorang warga penemu benda itu, Sabtu (28/5/2015)
Ia menjelaskan, ketika itu dirinya bersama suaminya mencangkul tanah di kebun miliknya masih di wilayah Desa Selat untuk menanam bibit cengkeh. Saat itu cangkulnya membentur benda keras di dalam tanah. Tiba-tiba dirinya menamukan dua guci itu terpendam di dalam tanah.
Dikatakan pula, ketika itu, ia memutuskan tidak langsung mengangkat benda itu dan meminta menantunya, Komang Suardiasa (35) mengangkatnya dan membawa pulang keesokan harinya.
Selain itu, kata dia, pihaknya menemukan benda-benda itu di sebelah tempat pemujaan (pelinggih) kecil. Di pelinggih yang sudah rapuh di area kebunnya itu, ia bersama suaminya biasa menghaturkan sesajen.
"Waktu itu ramai dan banyak masyarakat yang berkunjung ke sini untuk melihat-lihat. Barang pertama yang ditemukan berupa guci yang di dalamnya terdapat tujuh gamelan, dua mangkuk yang posisinya terbalik," ujarnya.
Saat ditemukan, kondisi gamelan dan mangkuk perunggu sudah berkarat. Suginari berusaha membersihkannya dengan serabut kelapa, tetapi karat itu tidak dapat hilang.
Sementara itu, pihaknya mengaku masih belum melaporkan temuannya itu ke perangkat desa. Selama ini pula belum ada pihak yang bermaksud meneliti benda-benda itu untuk mencari alasan dibalik terkuburnya benda itu.
Selama ini keluarganya lebih memilih untuk menyimpan dengan baik di rumahnya. "Saya tidak berani menjual benda-benda itu. Di dalam rumah benda-benda itu disimpan dengan dibungkus saput putih kuning," katanya. (Antara)