Suara.com - Pasukan polisi akan dilengkapi bukan dengan senjata tapi dengan kamera (BWV). Ketentuan ini akan diberlakukan pada akhir 2016 atau 2017 untuk sebanyak 59.000 personil polisi di Inggris.
Hal tersebut disampaikan ketua kelompok polisi BWM, Stephen Goodier. Hingga saat ini sebanyak tiga perempat dari pasukan, sedang dalam proses pelengkapan.
Kehadiran kamera itu, diharapkan dapat digunakan untuk mewawancarai tersangka di TKP. Langkah tersebut dinilai efisien dibandingkan harus menangkap dan membawa mereka ke kantor polisi terlebih dahulu, sebelum diintrogasi.
"Itu memiliki potensi membuat kita lebih efisien. Daripada menangkap seseorang dan harus membawa mereka ke stasiun. Ini bukan tentang menghilangkan kebebasan siapa pun, semua hak mereka akan persis sama," ungkap Goodier dilansir dari The Register, Rabu (25/5/2016).
Dia mengatakan, saat ini sedang dalam masa konsultasi dari proposal yang sudah diajukan. Sejauh ini, telah terjadi kesepakatan dengan Polisi Metropolitan yang menandatangani kontrak untuk 22.000 kamera dengan perusahaan US Taser.
Rencananya, pasukan tersebut akan menyimpan data di pusat data mereka sendiri. Greater Manchester Police juga baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Taser untuk 3.000 kamera, dan akan menggunakan pemasok awan Skyscape untuk penyimpanan datanya.
Goodier mengatakan, banyak pasukan mempertimbangkan pilihan penyimpanan awan.
"BWV adalah salah satu bentuk bukti digital infrastruktur kami yang mendukung segala sesuatu yang lain:.. Automatic Plat Nomor Data Recognition, polisi dan akses otoritas lokal untuk CCTV, dan panggilan 999," paparnya.
Lalu bagaimana jika hal ini diterapkan di Indonesia? Apakah dapat membantu proses investigasi lebih efisien dan transparan? KIta lihat saja nanti.