Suara.com - Huawei menginisiasi acara 'Huawei Conference 2016' demi memperkuat sektor usaha antar korporasi (business to business/B2B) di Indonesia. Penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) asal Cina ini menghadirkan lebih dari 150 peserta dari 65 perusahaan di konferensi tersebut.
"Usaha Huawei terdiri dari tiga grup bisnis. Yang pertama adalah carrier, kedua enterprise (antar korporasi/business to business), dan consumer," buka Direktur Divisi Huawei Enterprise Indonesia Shugang Zhao dalam konferensi pers, Kamis (19/5/2016) di Jakarta.
Ajang 'Huawei Partner Conference 2016', memaparkan dan berbagi tentang strategi bisnis perusahaan untuk divisi Enterprise mulai dari channel (distributor), produk dan solusi, serta industri yang manjadi target dan layanan purna jual.
"Divisi Enterprise kami telah berjalan lima tahun di Indonesia. Perusahaan yang kami fokuskan adalah yang bergerak di pelayanan publik, finansial, perbankan, transportasi, minyak dan gas, serta institusi pendidikan," papar Zhao.
Di dalam acara itu, Huawei divisi Enterprise juga meluncurkan aplikasi khusus untuk para mitra kerja. Melalui aplikasi tersebut, para mitra perusahaan dapat mengetahui informasi secara lengkap mengenai produk, kegiatan Huawei, kebijakan kemitraan, sampai jumlah poin yang dikumpulkan para mitra dari total penjualan.
"Sebagai penyedia ICT, kami bisa menyediakan end to end solution untuk korporasi yang menjadi klien kami. One stop solutiom seperti server, storage, cloud, pusat data, dan sebagainya," sambung Zhao.
Huawei Enterprise Indonesia sudah beroperasi sejak 2011 dan telah didukung 14 kantor regional, satu joint innovation center, dua pusat pelatihan, 13 pusat logistik, dan 44 pusat suku cadang.
Huawei secara global selalu mengalokasikan minimal 10% pendapatan tahunan perusahaan untuk penelitian dan pengembangan. Adapun inovasi terbaru yang ditawarkan perusahaan untuk Indonesia ialah server, storage, cloud, pusat data, switch, router, camera surveillance.