Suara.com - Advan menggandeng mantan Direktur Utama PT XL Axiata Hasnul Suhaimi untuk menggarap produk-produk gawai pintar (smartphone) yang sesuai dengan karakteristik pasar Indonesia. Selain menggaet Hasnul, Advan juga merangkul lembaga riset MARS.
Direktur Penjualan Advan, Chandra Tansri mengatakan, kerja sama tersebut dilakukan agar Advan benar-benar memahami pasar Indonesia. Gawai pintar Advan, sambung Chandra, harus betul-betul diciptakan sesuai kebutuhan dan kondisi konsumen Indonesia.
"Selama ini, relevansi produk adalah faktor utama bagi Advan. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua produk dengan spesifikasi tinggi dan hebat bisa diterima oleh pasar, khususnya pasar lokal," papar Chandra dalam jumpa pers, Selasa (17/5/2016) di Jakarta.
Indonesia sendiri merupakan pasar gawai pintar yang sangat potensial di Asia Tenggara (ASEAN). Data yang diungkapkan oleh Advan mengungkapkan, negeri ini menguasai 60% pangsa pasar gawai pintar di ASEAN.
Pada 2020, penetrasi pengguna ponsel pintar di Tanah Air bahkan menjadi yang paling tinggi. Melalui kerja sama ini, Advan akan melakukan riset terhadap tingkat kebutuhan dan penerimaan masyarakat terhadap berbagai spesifikasi dan harga.
"Kita coba bagaimana kembangkan lagi dengan masukan-masukan lagi dari pengguna," tandas Chandra.
Semetara itu, Hasnul menjelaskan, riset tak hanya akan dilakukan secara kuantitatif dengan melakukan survei namun juga secara kualitatif. Advan akan mendatangi langsung konsumen yang menjadi sasaran dan melakukan blind test.
"Kalau dibilang produknya akan sesuai dengan 250 juta penduduk Indonesia, tidak. Tapi kalau sesuai dengan 1%-nya saja (2,5 juta jiwa), saya yakin bisa," tegas Hasnul.
Ia mewanti-wanti, bahwa tuntutan masyarakat terhadap fitur-fitur dalam gawai pintar berubah-ubah seiring waktu. Riset global yang dilakukan oleh IDC pada 2014 mengungkapkan, yang terpenting bagi konsumen pada sebuah perangkat adalah hal-hal seperti kekuatan baterai, kemudahan penggunaan, sistem operasi, layar sentuh, dan ukuran layar.
"Kecenderungan sekarang ini mulai beralih bahwa selain baterai, memori besar, kualitas kamera jadi pertimbangan utama," ucap Hasnul.