Suara.com - Kabar kurang sedap berhembus dari Microsoft. Sebuah portal online Cina mengabarkan, setelah mencatat penjualan yang kurang baik untuk ponsel fitur di kuartal pertama 2016, raksasa software itu memutuskan menutup divisi dan mengganti nama lisensi dari Nokia menjadi Foxconn.
Produsen ponsel fitur sebetulnya masih memiliki lisensi merek Nokia selama 10 tahun sampai 2024 mendatang. Tapi karena penjualan yang kurang baik ini, perusahaan pun memutuskan untuk menjual lisensi nama ke produsen Foxconn.
Saat ini, kedua belah pihak sedang melakukan negosiasi untuk memperoleh kesepakatan akhir. Diperkirakan di bulan ini prosesnya akan selesai. Nantinya, Foxconn akan terus memprodksi dan menjual ponsel fitur yang tadinya milik Nokia.
Penutupan divisi ponsel fitur ini akan menyisakan separuh dari Microsoft Mobile, yang akan membantu pada produksi Surface Phone. Penutupan ini juga berakibat pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Seperti diketahui, Microsoft kini tengah gencar mengumpulkan pundi-pundi uangnya dengan lisensi paten Android dibandingkan menjual Windows Phone. Tapi keberhasilan tablet Surface Pro telah menyebabkan penggemar Microsoft percaya bahwa Panos Panay dan timnya akan datang dengan desain ponsel yang lebih baik.
Sejak divisi itu dijual ke Microsoft, divisi Nokia yang menjadi Microsoft Mobile telah merumahkan 18.000 karyawan. Jika rumor ini benar, maka akan lebih banyak lagi karyawan Microsoft dirumahkan. (Vtechgraphy)