Cina-Rusia Berkomplot Deportasi Microsoft

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 14 Mei 2016 | 16:35 WIB
Cina-Rusia Berkomplot Deportasi Microsoft
Logo dan nama merek Microsoft (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cina dan Rusia telah bersekutu mendeportasi Micrrosoft dari negeri mereka. Raksasa software itu diberikan pilihan, jika tidak segera hengkang dari kedua negeri itu akan dikenakan pajak dan denda yang tinggi.

Cina dan Rusia terus menyelidiki dan menangguhkan konten dan LSM asal AS. Salah satu yang menyebabkan keterbatasan ini adalah tingginya Nasionalis dan Komunis yang dimiliki keduanya.

Kemungkinan lain sempat tersiar, dimana kedua negara memiliki rencana bisnis licik dalam mempromosikan berbagai perusahaan teknologi Cina dan Rusia di sektor yang sama. Presiden Vladimir Putin menjadi salah satu pihak yang bahagia dengan menerima gelontoran dana dari pajak.

Presiden Putin adalah salah satu tokoh besar yang membenci segala sesuatu yang berbau Amerika. Ia sekarang ingin melarang Microsoft dari Rusia.

Negara satu itu bahkan telah membuat VK, Facebook versi Rusia. Melalui media sosial ini, pengguna dapat berbagi file, film, serial TV, dan lain-lain.

Sebetulna, harus diakui akan sulit untuk menggantikan Microsoft. Atau Putin berencana untuk menggantinya dengan Apple, karena ia berharap mendapat pajak dari layanan Apple.

Tsar Internet baru Rusia berencana menerapkan pajak 18 persen. Ini bisa terakumulasi untuk hampir 4 miliar dolar AS pendapatan yang hilang untuk Google dan Apple. Ada rencana, Rusia berencana mengganti Microsoft dengan Linux.

Sementara itu, internet Microsoft tidak lepas dari kritikan di Cina. Mereka telah benar-benar menyerah pada pasar Cina.

 Penyelidikan antitrust Cina telah berperang dengan Microsoft lebih sejak 2014. Penyelidikan ini kompatibilitas dan penjualan Office serta perangkat lunak Windows, diantara isu-isu lainnya. Menariknya, Bing secara kasar diterjemahkan menjadi "penyakit" dalam bahasa Cina. Hal ini sedikit menendang regulator media digital Cina. (Clapway)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI